Saat Asing Menguasai Unicorn Indonesia
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pernah mengatakan pada medio Januari lalu bahwa tak perlu lagi memperdebatkan investor asing masuk ke startup unicorn Indonesia. Menurutnya, harus bisa melihat dari benefit yang didapatkan.
"Sekarang saya tanya, lebih baik begini tapi menguntungkan masyarakat Indonesia atau bagaimana? Artinya apa, lapangan pekerjaan terbuka, entrepreneur terbuka. Yang jago masak gak perlu punya restaurant. Dari dapur juga udah bisa bikin dan dikirim pakai Go-Food. Lebih baik itu, atau lebih baik kita tidak punya apa-apa tapi dimiliki orang Indonesia beneran," jelasnya saat meresmikan data center kedua Alibaba Cloud di Indonesia, Jakarta, pada awal Januari lalu.
Dia juga mengatakan, investasi asing yang dikucurkan kepada startup unicorn Indonesia, lebih banyak dibelanjakan di negeri sendiri. Ketimbang di luar negeri. Apalagi untuk startup unicorn butuh pendanaan yang jauh lebih besar untuk mengakselerasi bisnisnya.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Siapa yang Menko Airlangga ajak diskusi tentang startup? Menko Airlangga juga berkesempatan mendengarkan dan berdiskusi dengan para pendiri start-up yang dimoderatori oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
"Konsep menyejahterakan masyarakat Indonesia tidak lagi bisa secara fisik. Oke, Go-Jek, Tokopedia, pakai uang asing. Tapi dibelanjakan dimana? Yang direkrut lebih banyak orang siapa? Benefitnya lebih banyak mana? Kalau mau Indonesia, siapa orang Indonesia yang mau spending uang sebesar itu?" ungkap pria yang akrab disapa Chief RA ini.
Maka dari itu, pemerintah sedang membicarakan ke beberapa investor Indonesia agar membuat semacam Indonesia Fund. Tujuan supaya bisa mengimbangi investor asing yang masuk. Saat ini saja, perusahaan besar seperti Astra dan Djarum sudah masuk ke investasi bisnis digital.
Baru-baru ini, Gojek baru saja merampungkan fase pertama putaran pendanaan seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Berdasarkan rumor yang beredar di pasar, suntikan modal dari Google-Tencent Cs ini mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.000).
Investasi yang diterima Gojek ini, dikritik oleh Anggota Komisi XI DPR-RI Ecky Awal Mucharam. Ia meminta pemerintah untuk mengambil kebijakan terkait penguasaan asing atas perusahaan-perusahaan rintisan (startup) lokal.
"Kita jangan sekedar bangga atas keberadaan startup-startup unicorn tersebut, karena faktanya mereka sudah dikuasai asing. Lagi-lagi kita hanya menjadi pasar semata. Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis dan taktis mengatasi hal ini," ujat Ecky seperti ditulis Sabtu (2/2).
Menurut Ecky, ada tiga masalah jika startup dikuasai asing penuh. Pertama, disrupsi ekonomi yang menimbulkan winner dan loser. Dengan keunggulan teknologi para startup unicorn ini akan menjadi pemenang dalam kompetisi sementara pemain tradisional tersisih.
Kedua, dominasi barang-barang impor di startup e-commerce unicorn yang bisa membanting harga. Akibatnya produk lokal tersisih. Diperkirakan 90-an persen barang-barang yang diperjualbelikan unicorn e-commerce adalah impor. Dan ketiga adalah dari sisi penggunaan dan perlindungan keamanan data ini belum jelas regulasinya.
"Rawan disalahgunakan yang nantinya merugikan kepentingan nasional. Karena itu, ia minta pemerintah harus segera merancang regulasi yang komprehensif dan dapat menjawab tiga isu tersebut," jelasnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi dengan santai meminta sejumlah pihak tak perlu takut dengan kehadiran Starlink.
Baca SelengkapnyaErick berharap TikTok jangan jadi stranger untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui hingga kini belum ada investor asing yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah beberapa kali mengajak Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Mulai dari investasi kendaraan listrik hingga layanan satelit.
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan secara individu investor asing belum masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca Selengkapnya