Saat bangun sarang, semut bantu atasi pemanasan global

Merdeka.com - Banyak yang mengira bila pertambahan jumlah semut secara masif bisa mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di alam. Mirip dengan apa yang digambarkan lewat beberapa film fiksi ilmiah yang menunjukkan semut memangsa manusia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan hal yang sebaliknya, semut bisa membantu menyelamatkan dunia.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Arizona, Amerika, beberapa spesies semut terbukti mampu merubah lingkungan tempat mereka tinggal menjadi lebih bersih dari segi kualitas udara.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Ronald Dorn, seorang ahli geologi, ditemukan sebuah fakta unik tentang sarang yang dibangun oleh semut. Beberapa jenis semut membuat sarang dari kalsium karbonat atau yang lebih dikenal dengan batuan kapur. Hebatnya, proses pembuatan sarang dari batu kapur ini mampu menangkap karbondioksida dan menghilangkannya, meskipun hanya dalam skala kecil
Proses penangkapan karbondioksida terjadi ketika semut menjilati pasir dengan mengeluarkan kalsium karbonat sebagai lem untuk dinding sarang. Terdapat kemungkinan bila semut juga mendapat bantuan dari mikroba atau jamur untuk menyempurnakan penangkapan gas rumah kaca dari atmosfer.
Dorn juga menambahkan bila aktivitas mengurangi karbondioksida telah dilakukan oleh semut-semut primitif sejak meledaknya populasi serangga sekitar 65 juta tahun yang lalu. Ahli semut dari Universitas Harvard, E.O. Wilson menambahkan bila sampah organik yang telah dihasilkan oleh semut setara dengan yang dihasilkan oleh manusia, Mashable (04/08).
Sampah organik yang meliputi kalsium karbonat dalam jumlah masif itulah yang diprediksi mengurangi gas karbondioksida dalam jumlah besar, mirip dengan proses daur ulang karbondioksida yang dilakukan oleh lautan dan biota di dalamnya. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya