Saat persaingan bisnis e-commerce semakin sengit
Merdeka.com - Persaingan di dunia usaha online semisal e-commerce semakin menggeliat akhir-akhir ini. Tak jarang dari mereka melakukan manuver dengan menekan harga lebih rendah dari pasar. Persaingan yang makin sengit itu pun diakui oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), Triawan Munaf.
Menurutnya, kejadian yang seperti ini memang sudah jauh-jauh dikhawatirkan oleh pihaknya. Namun, dirinya mengakui saat ini belum memiliki formula yang tepat untuk mengatur persaingan bisnis di ranah e-commerce ini.
"Belum. Kita belum memiliki formula yang tepat atas persoalan itu. Di sisi lain, e-commerce sendiri baru mulai bikin road map yang dijadikan untuk guide bagi para pemain e-commerce. Dan ini baru kita sosialisasikan ya ke Kementerian-kementerian terkait. Harapannya muaranya ke arah itu juga," ujarnya seusai acara Bukalapak.com dan Bank DBS di Jakarta, Selasa (3/11).
-
Di mana konten kreator dihubungkan dengan e-commerce? Fitur ini memungkinkan penjual untuk terhubung dengan konten kreator yang memberikan rekomendasi, ulasan, dan bahkan demo produk mereka lewat kreasi konten kreatif dan edukatif.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Siapa yang mengingatkan e-commerce tentang pelanggaran? 'e-commerce kan selalu dievaluasi, ya kalau ada yang melanggar (menjual iPhone seri 16 dan Google Pixel) nanti, tentu kita kasih tahu,' ujar Budi, sebagaimana dikutip dari Antara pada Rabu (6/11).
"Peran pemerintah harus menjaga kemungkinan-kemungkinan semacam ini juga. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga harus atur itu. Saya sudah menyangka hal itu terjadi. Makanya, kita harus kaji sama-sama soal hal ini," imbuhnya.
Sementara itu, menurut CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky, berujar bahwa kompetisi yang terjadi saat ini sudah hal lazim dan tak bisa dielakkan lagi.
"Itu sudah mekanisme pasar ya. Sekarang yang terjadi karena teknologi ya, karena teknologi dahsyat banget perkembangannya. Semua gak mengira seperti ini. Indonesia bisa jadi everyone connected. Semua bisa terkoneksi," katanya.
Dia pun mengakui sulit jika pemerintah ingin membuat kebijakan seperti itu. Dibutuhkan diskusi panjang untuk membuat kebijakan tersebut.
"Sulit sih perlu ada diskusi rutin bagaimana membuat kebijakan soal ini. Misalnya saja, saat pemain Jerman masuk Indonesia, itu mereka kasih subsidi barang-barang yang seharusnya harga nya sekian mereka kasih harga miring. Ya memang, tujuan itu buat mengejar market share dan valuasi. Saat ini kalau dari kita soal sustain aja sih dan memberikan layanan yang terbaik," tuturnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan bekerja sama dengan Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaTikTok tetap diperbolehkan untuk berjualan tapi tidak bisa disatukan dengan media sosial. Hal ini untuk mencegah praktik monopoli yang merugikan UMKM domestik.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa regulasi yang sedang dirancang akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau e-commerce.
Baca SelengkapnyaJika tidak diatur, berpotensi menghadirkan persaingan dagang yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaPredatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.
Baca Selengkapnya