Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat persaingan bisnis e-commerce semakin sengit

Saat persaingan bisnis e-commerce semakin sengit Ilustrasi e-commerce. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Persaingan di dunia usaha online semisal e-commerce semakin menggeliat akhir-akhir ini. Tak jarang dari mereka melakukan manuver dengan menekan harga lebih rendah dari pasar. Persaingan yang makin sengit itu pun diakui oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), Triawan Munaf.

Menurutnya, kejadian yang seperti ini memang sudah jauh-jauh dikhawatirkan oleh pihaknya. Namun, dirinya mengakui saat ini belum memiliki formula yang tepat untuk mengatur persaingan bisnis di ranah e-commerce ini.

"Belum. Kita belum memiliki formula yang tepat atas persoalan itu. Di sisi lain, e-commerce sendiri baru mulai bikin road map yang dijadikan untuk guide bagi para pemain e-commerce. Dan ini baru kita sosialisasikan ya ke Kementerian-kementerian terkait. Harapannya muaranya ke arah itu juga," ujarnya seusai acara Bukalapak.com dan Bank DBS di Jakarta, Selasa (3/11).

Orang lain juga bertanya?

"Peran pemerintah harus menjaga kemungkinan-kemungkinan semacam ini juga. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga harus atur itu. Saya sudah menyangka hal itu terjadi. Makanya, kita harus kaji sama-sama soal hal ini," imbuhnya.

Sementara itu, menurut CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky, berujar bahwa kompetisi yang terjadi saat ini sudah hal lazim dan tak bisa dielakkan lagi.

"Itu sudah mekanisme pasar ya. Sekarang yang terjadi karena teknologi ya, karena teknologi dahsyat banget perkembangannya. Semua gak mengira seperti ini. Indonesia bisa jadi everyone connected. Semua bisa terkoneksi," katanya.

Dia pun mengakui sulit jika pemerintah ingin membuat kebijakan seperti itu. Dibutuhkan diskusi panjang untuk membuat kebijakan tersebut.

"Sulit sih perlu ada diskusi rutin bagaimana membuat kebijakan soal ini. Misalnya saja, saat pemain Jerman masuk Indonesia, itu mereka kasih subsidi barang-barang yang seharusnya harga nya sekian mereka kasih harga miring. Ya memang, tujuan itu buat mengejar market share dan valuasi. Saat ini kalau dari kita soal sustain aja sih dan memberikan layanan yang terbaik," tuturnya.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu

Persaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.

Baca Selengkapnya
Tiga Jurus Ampuh UMKM Lokal Lawan Produk China di TikTok Shop
Tiga Jurus Ampuh UMKM Lokal Lawan Produk China di TikTok Shop

Pemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.

Baca Selengkapnya
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang

Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan

Skema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Beri Lampu Hijau Tiktok Gabung Tokopedia
Mendag Zulhas Beri Lampu Hijau Tiktok Gabung Tokopedia

TikTok dikabarkan akan bekerja sama dengan Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Sah, TikTok Dilarang Jalankan Bisnis Media Sosial dan E-Commerce Secara Bersamaan
Sah, TikTok Dilarang Jalankan Bisnis Media Sosial dan E-Commerce Secara Bersamaan

TikTok tetap diperbolehkan untuk berjualan tapi tidak bisa disatukan dengan media sosial. Hal ini untuk mencegah praktik monopoli yang merugikan UMKM domestik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup

Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Buka Suara soal TikTok Shop: Harusnya Dia itu Sosial Media, Bukan Ekonomi Media
Jokowi Akhirnya Buka Suara soal TikTok Shop: Harusnya Dia itu Sosial Media, Bukan Ekonomi Media

Jokowi menyebut bahwa regulasi yang sedang dirancang akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau e-commerce.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Begini Dampaknya Jika Media Sosial Tak Dipisah dengan E-Commerce
Ternyata, Begini Dampaknya Jika Media Sosial Tak Dipisah dengan E-Commerce

Jika tidak diatur, berpotensi menghadirkan persaingan dagang yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia

Predatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.

Baca Selengkapnya