Saham teknologi di China terjun bebas gara-gara iPhone X kurang laku
Merdeka.com - Apple adalah perusahaan yang punya dampak besar bagi para supliernya. Jadi, jika sebuah perusahaan jadi pemasok bagi Apple, keberuntungan benar-benar ditentukan oleh raksasa teknologi besutan Steve Jobs tersebut.
Seperti apa yang dilansir dari Bloomberg, ketika Apple mengurangi jumlah unit iPhone X yang dijual di China sebanyak 40 persen, banyak saham teknologi China anjlok.
Hal ini berdasar sebuah laporan yang menyebut bahwa salah satu pemasok Apple yakni Lens Technology, memotong pasokannya sebesar 8 persen, Selain itu, dilaporkan bahwa pabrik Foxconn di Zhengzhou disebut tak lagi mengangkat karyawan-karyawan. Hal ini membuat adanya spekulasi pada turunnya pengiriman iPhone X di China sebanyak 40 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Mengapa Apple berhasil menjadi perusahaan besar? Kemampuannya untuk melihat jauh ke depan dan meyakinkan orang lain untuk mengikuti visinya adalah salah satu kunci suksesnya dalam membangun Apple. Tak heran bila kini Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
-
Apa yang terjadi pada Steve Jobs? Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple, meninggal dunia pada 5 Oktober 2011.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
Hal ini membuat saham dari pemasok-pemasok Apple yang kebanyakan berbasis di China semuanya anjlok.
Hal ini makin panas setelah laporan sebelumnya menyebut bahwa Apple memang menurunkan target penjualan iPhone X di China karena penjualan iPhone X ditambah iPhone 8 dan 8 Plus masih kalah jumlahnya dengan penjualan iPhone 6.
Jika menurut perusahaan riset bernama JL Warren Capital LLC, masyarakat China tak membeli iPhone X karena dirasa "kurangnya inovasi menarik" yang diusung iPhone X. Buruknya adalah China adalah pasar smartphone terbesar yang tentu akan membuat gejolak yang signifikan pada pemasukan Apple jika target tak terpenuhi.
Meski demikian, saham Apple telah mencapai angka 900 milyar dollar pada tahun ini. Hal ini membuat Apple akan segera menjadi perusahaan teknologi pertama yang bernilai triliun dollar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaPenjualan Apple di China tak begitu menggembirakan sehingga terdampak pada harga saham.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaProduk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaDiskon besar-besaran ini dilakukan Apple untuk menggairahkan kembali penjualan iPhone 15 Pro di China.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1998, Lei Jun bekerja di perusahaan perangkat lunak, Kingsoft.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan audit, Apple harus memenuhi kurang lebih Rp300 miliar lagi dari total komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun.
Baca Selengkapnya