Salahkah Android dominasi smartphone?

Merdeka.com - Dominasi Android di pasar smartphone membuat beberapa perusahaan menjerit di Eropa. Hasilnya, Android dianggap melakukan tindakan monopoli agar para pesaingnya terbunuh perlahan.

Hal inilah yang sepertinya coba dikembangkan oleh Microsoft beserta 17 perusahaan lainnya di Eropa. Mereka ramai-ramai menuntut Android yang diduga melakukan penguasaan pasar smartphone secara tidak sehat.

Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (9/4), memang jika dilihat, Android saat ini sudah terlalu mendominasi di dunia smartphone. Mulai dari perangkat pintar dengan segmentasi low-end dan entry level hingga high-end pun sudah banyak yang menggunakan si robot hijau.

Hal ini ditambah lagi strategi Google yang turut meramaikan Android dengan layanannya seperti YouTube, Google Search, dan Google Maps. Maka, lengkap sudah dominasi Android dan Google di smartphone.

Kemudian sangat kontras bila kita coba bandingkan dengan apa yang terjadi kepada Microsoft, salah satu penggugat Android di Eropa, dengan Windows Phone-nya. Tercatat hanya Nokia yang mau menggunakan platform perangkat pintar ini sebagai pilihan utamanya.

Hal inilah yang akhirnya menimbulkan kecemburuan antara Android dan pihak di luarnya. Google sekarang sudah mendominasi internet, jika ikut mendominasi smartphone dengan Android, maka perusahaan lain tidak akan kebagian apa-apa.

Memang, sekilas terlihat sekali Google yang terlalu serakah dengan menguasai dua ranah ini, internet dan smartphone. Namun, Google juga tidak boleh disalahkan sepenuhnya.

Nyatanya, Google memang bersungguh-sungguh dalam mengembangkan Android sehingga bisa mendominasi saat ini. Maka, dominasi ini pun sebenarnya sudah mereka raih dengan bersusah payah.

Sekarang, tinggal bagaimana Microsoft dan Windows Phone-nya bereaksi atas hal ini. Jika mereka terus setengah-setengah dalam mengembangkannya, maka tidak salah jika Android akan selalu ada di puncak. (mdk/nvl)