Saran bos Plug and Play buat para konglomerat Indonesia
Merdeka.com - CEO Plug and Play, Saeed Amidi memberikan pandangannya terkait perusahaan rintisan digital di Indonesia. Menurutnya, saat ini perusahaan rintisan digital di Indonesia telah mengalami perkembangan.
Hanya saja perlu didorong lebih oleh para konglomeratnya. Pasalnya, saat ini masih sedikit jumlah konglomerat di Indonesia yang berani untuk berbisnis startup.
"Kami ingin mengedukasi para konglomerat di Indonesia untuk memiliki divisi teknologi dan divisi investasi startup. Dan dari itu, mereka akan melihat unicorn baru hasil dari investasinya yang mampu menghasilkan uang yang tak kalah menarik di luar bisnis real estate, manufaktur, pertanian, dan konsumer produk," ujarnya usai acara peluncuran Plug and Play di Indonesia, Jakarta, Senin (14/11).
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Mengapa TINC Telkomsel Ventures penting bagi ekosistem digital Indonesia? Ajang ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong kolaborasi startup dan korporasi dalam ekosistem digital yang sejalan dengan misi Telkomsel Ventures, serta selaras dengan semangat Telkomsel untuk menggerakkan inovasi dalam ekosistem digital Indonesia.
Keadaan ini tentu saja berbanding terbalik di Amerika Serikat. Dikatakannya, perusahaan-perusahaan besar di sana tergolong berani untuk melakukan investasi startup dan menjadi bagian dari digital transformasi.
Meski begitu, pemerintah Indonesia juga perlu membuat regulasi yang memudahkan para investor untuk membenamkan duitnya bagi perusahaan rintisan digital.
"Bukan sesuatu yang tidak mungkin jika bisa menggaet para konglomerat, Indonesia mampu membuat platform teknologi terbesar di Asia Tenggara melebihi Singapura," terangnya.
Plug and Play sendiri merupakan perusahaan inkubator sekaligus venture capital yang bermarkas di Silicon Valley, Amerika Serikat. Sejauh ini, Plug and Play telah membenamkan dananya ke lebih dari 550 perusahaan rintisan digital, termasuk di antaranya adalah PayPal dan DropBox.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaMeski mengalami tantangan tersebut, ia menyatakan pertumbuhan startup berkembang pesat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaPara pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusahaan yang memproduksi iPhone 16 tersebut untuk meningkatkan nilai investasinya, termasuk membangun pabrik di tanah air.
Baca Selengkapnya