Satu lagi badai matahari besar mendekati bumi, berbahayakah?
Merdeka.com - Badai matahari cukup sering dihempaskan ke seluruh tata surya kita, dan sering mengenai bumi. Hingga saat ini belum ada badai matahari yang benar-benar menimbulkan kerusakan sampai lintas benua. Namun, saat ini ada satu lagi badai matahari dengan ukuran yang cukup besar mendekati bumi.
Seperti yang disampaikan oleh Phys.org (10/09), sudah cukup lama bumi tidak mendapat serangan dari badai matahari dengan ukuran yang cukup ekstrim seperti yang saat ini mendekati bumi. Badai matahari tersebut dihasilkan oleh sebuah sunspot atau bintik hitam yang terletak di bagian tengah matahari.
Menurut direktur dari Space Weather Prediction Center (SPWC), Tom Berger, di Colorado, Amerika Serikat, badai matahari ini memiliki kecepatan yang 'sedang', yakni sekitar 4,02 juta kilometer per jam. Berger juga memprediksi bila badai ini akan tiba sekitar hari Jumat, atau Sabtu waktu Indonesia.
-
Kapan badai matahari diperkirakan mencapai Bumi? Badai matahari ini dikenal sebagai lontaran massa korona (CME), diperkirakan akan mencapai Bumi pada hari ini atau dini hari besok.
-
Di mana badai matahari terjadi? Suar Matahari tersebut berasal dari kelompok bintik matahari AR3842.
-
Mengapa badai matahari berdampak pada Bumi? Dampak Bagi Bumi Dikutip dari laman Space pada Senin (21/10), aktivitas Matahari memiliki dampak signifikan terhadap cuaca luar angkasa. Pengaruh ini dapat berimbas pada satelit serta astronaut yang berada di luar angkasa. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi sistem komunikasi dan navigasi seperti radio dan GPS, serta jaringan listrik di Bumi.
-
Kapan badai matahari terjadi? Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menginformasikan bahwa pada 3 Oktober 2024, serangkaian badai matahari telah terjadi.
-
Apa yang menyebabkan badai matahari? Badai matahari ini mengeluarkan suar X9.05 yang memancarkan radiasi dengan energi tinggi.
-
Mengapa jarak Matahari dan Bumi semakin menjauh? Ada dua faktor menjauhnya Bumi dari matahari. Pertama kehilangan massa. Matahari terus menghasilkan energi, sehingga massa matahari akan terus berkurang. Kemudian, pengaruh pasang surut di Bumi, seperti tarikan gravitasi bulan yang mengakibatkan pasang surut di Bumi, begitu pula gravitasi Bumi bisa menarik matahari.
"Baru saja terjadi sebuah ledakan magnetik raksasa di matahari," ujar Berger," dan karena badai tersebut mengarah ke bumi, kita dipastikan menerima dampak dari ledakan plasma dengan energi tinggi."
Badai matahari dalam skala kecil memang tidak berbahaya bagi manusia karena dapat dinetralisir oleh kutub magnetik bumi. Tetapi, badai dalam skala besar dapat mematikan beberapa sumber listrik.
Kabar baiknya, Berger menambahkan bila badai matahari kali ini tidak akan berdampak signifikan terhadap bumi karena hanya melintas di atas bumi. Sehingga tidak menabrak bumi secara langsung. Kesimpulan ini didapat dari hasil perhitungan data satelit terhadap energi partikel yang sudah dilepaskan dari matahari.
Meskipun bumi tidak akan mendapat dampak yang mengerikan, beberapa sumber listrik diprediksi akan mengalami gangguan sementara akibat dari perubahan medan magnet bumi. Gangguan kabarnya juga akan melanda beberapa satelit hingga komunikasi radio.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badai Matahari itu memicu pemadaman radio gelombang pendek di wilayah Afrika dan Eropa. Lalu, adakah dampak bagi manusia?
Baca SelengkapnyaBadai Matahari ekstrem yang melanda Bumi pada Jumat (10/5) disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaIlmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaSiklus matahari adalah proses alami yang dilalui oleh matahari ketika beralih antara tingkat aktivitas magnetik yang rendah dan tinggi.
Baca SelengkapnyaEmpat asteroid besar mendekati Bumi pada 24 Oktober, dengan jarak terdekat sekitar 1,5 juta mil. Salah satunya, sebesar gedung pencakar langit.
Baca SelengkapnyaBumi Ini Berputar, Tapi Mengapa Kopi yang Kita Minum Tidak Tumpah?
Baca SelengkapnyaBadai meteor akan menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam. Badai meteor Leonid terakhir terlihat pada 2001.
Baca SelengkapnyaPlanet mirip Bumi ditemukan mengorbit bintang mati 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
Baca SelengkapnyaBumi dan matahari memiliki jarak dari tahun ke tahun. Bahkan, jarak matahari semakin menjauh dari Bumi.
Baca SelengkapnyaKomet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Baca SelengkapnyaAsteroid sebesar Piramida Gaza di Mesir disebutkan NASA melintas ke Bumi.
Baca Selengkapnya