Satu startup Indonesia pikat hati investor besar Asia
Merdeka.com - Nampaknya startup Indonesia juga mempunyai kans untuk dilirik investor. Salah satu contohnya adalah startup lokal bernama Bilna ini berhasil memikat investor dari Jepang dan CA Asia Internet Fund.
The Next Web (27/11) melansir bahwa Japan Venture Capital (VC) dan CA Asia Internet Fund tertarik untuk menanamkan saham ke sebuah situs e-commerce bernama Bilna. Situs ini adalah website retailer untuk segala macam hal seputar bayi dan anak-anak.
Mulai dari susu bubuk, sabun mandi, pakaian, skincare sampai furnitur untuk bayi sampai yang berusia 4 tahun terpampang di laman Bilna. Tidak hanya dua pihak itu saja, investor besar dari Singapura bernama East Ventures juga dikabarkan ikut serta dalam pengucuran dananya.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana Wina memulai usaha? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,' kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah.
-
Bagaimana cara investor lokal membangun IKN? Investor-investor lokal menunjukkan kesiapan yang matang untuk membangun sektor Sumbu Kebangsaan. Namun, investor internasional yang sudah terkenal secara kualitas dan memilki komitmen besar juga turut menjadi mitra bagi investor lokal.
-
Bagaimana Haji Bilal mengembangkan bisnis batiknya? Saat terjadi depresi besar dunia atau yang lebih dikenal dengan krisis malasie tahun 1930, banyak sektor ekonomi di Hindia Belanda yang bangkrut. Namun saat itulah Firma Haji Bilal terus berkembang.
Bilna adalah startup lokal yang baru saja berdiri sekitar 4 bulan lalu dengan pendiri bernama Ferry Tenka. Selain menjadi retail e-commerce dengan segmen bayi dan anak-anak, yang membuat situs ini menarik adalah terdapatnya fitur bahasa Inggris. Saat ini banyak situs e-commerce atau situs-situs lain yang beredar di internet tidak memasukkan fitur bahasa Inggris di dalamnya.
Bilna juga menawarkan jasa bebas antar untuk wilayah Indonesia. Pengembang Bilna paham bahwa saat ini kemajuan internet serta bisnis via internet mulai banyak digunakan masyarakat Indonesia. Mulai dari memaksimalkan situs jejaring sosial sampai penggunaan blog juga menjadi salah satu sarana berkembangnya e-commerce di Indonesia.
Tidak hanya itu saja, CyberAgent menjelaskan bahwa investasi ini direalisasikan karena investor mulai mempercayai iklim bisnis e-commerce di Indonesia. Selain itu, pertumbuhan ekonomi, pemahaman masyarakat akan internet serta permintaan akan segala hal yang berhubungan dengan bayi dan anak-anak sangat tinggi juga menjadi landasan investor berani berinvestasi di Bilna.
Pihak Bilna mengatakan bahwa dana yang mereka peroleh nantinya akan dialokasikan untuk sisi marketing, rekruitmen, pengiriman barang dan memperbanyak barang-barang yang mereka jual. Sampai sekarang sudah ada 2000 lebih item di Bilna. Tenka juga percaya bahwa e-commerce Indonesia akan tumbuh pesat sekitar 3-4 tahun ke depan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenangan ini merupakan cerminan kepercayaan masyarakat Indonesia yang diterjemahkan lewat pilihan Dewan Juri.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2024, Bibit telah membantu investor berinvestasi di berbagai kelas aset yang terdiversifikasikan.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTerbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaAlasan pemerintah membatasi investasi asing masuk dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya