SCB Bank Thailand Investasi ke Go-Jek
Merdeka.com - Go-Jek, mengumumkan investasi dari bank terkemuka di Thailand, SCB. Investasi yang merupakan bagian dari Putaran Pendanaan Seri F perusahaan besutan Nadiem Makarim ini. Investasi ini menandakan juga kerja sama SCB dengan afiliasi GOJEK di Thailand, GET, untuk mengembangkan sistem pembayaran digital di Thailand.
Kerja sama ini akan memudahkan mitra pengemudi GET untuk membuka rekening SCB di Pusat Pelatihan Mitra Pengemudi GET, serta memberikan mereka akses ke beragam layanan keuangan, seperti pinjaman dana dan asuransi.
Head of International GOJEK Andrew Lee mengatakan, Go-Jek dan SCB memiliki pandangan yang sama tentang pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen, mitra pengemudi, serta mitra merchant. Ini yang membuat pihaknya begitu antusias menyambut kehadiran SCB sebagai investor.
-
Siapa pemilik Bank Jago? Masing-masing melakukan akuisisi sebesar 37,65% dan 13,35%, sehingga total kepemilikan keduanya adalah 51%. Hal inilah yang membuat Jerry Ng dan Patrick Sugito sama-sama menjadi pemegang saham pengendali perusahaan tersebut.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana Bank Jatim berkontribusi pada SDG? Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, awarding ASRRAT merupakan pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) core business atau proses bisnisnya.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
"Visi dan model ekosistem Go-Jek telah terbukti berhasil meningkatkan efisiensi bagi konsumen dan peluang pendapatan bagi mitra pengemudi dan service provider di berbagai sektor industri di kawasan. Kerja sama dengan SCB ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap strategi bisnis kami di berbagai negara seiring dengan upaya kami untuk terus mengembangkan model bisnis serta kegiatan operasional di Thailand dan berbagai wilayah lainnya," jelasnya dalam keterangan pers yang dikutip dari blog resmi Go-Jek, Jumat (12/7).
Diresmikan di Bangkok pada Februari 2019, GET yang dipimpin oleh tim manajemen lokal Thailand, dalam waktu singkat berhasil menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk layanan pesan-antar makanan dan transportasi di Thailand.
CEO GET Pinya Nittayakasetwat mengatakan, “GET sedang berkembang dengan pesat, namun ini hanyalah sebuah awal karena penetrasi layanan transportasi dan pesan-antar makanan masih rendah apabila dibandingkan dengan peluang yang ada di pasar.”
"Kami menyambut baik kerja sama dengan SCB karena akan membantu GET untuk memperluas jangkauan dan memberikan lebih banyak lagi kemudahan bagi para pengguna kami. Melalui penggabungan teknologi dan pemahaman mendalam tentang konsumen (consumer insight) yang dimiliki oleh GET dengan keahlian serta pengalaman SCB dalam industri layanan keuangan, kami percaya kerja sama ini akan memberikan manfaat luas bagi jutaan masyarakat di Thailand," tambahnya.
President of SCB Dr. Arak Sutivong mengatakan, "Strategi SCB berfokus pada pengembangan keunggulan kompetitif hingga dapat tumbuh melampaui batas normal. Kami melihat strategi tersebut dapat dicapai melalui Pinjaman Dana Digital pada sektor ritel, UMKM dan wealth management, serta melalui transformasi model bisnis."
"Investasi kami pada Go-Jek merupakan salah satu contoh keputusan strategis tersebut. Go-Jek merupakan start up kelas dunia dengan potensi luar biasa, dan telah berkembang pesat di kawasan ini hanya dalam waktu beberapa tahun. Kepiawaian Go-Jek dalam pengembangan teknologi tidak tertandingi, dan kini telah menjadi platform multi-layanan yang menjawab berbagai kebutuhan konsumennya. Investasi ini menegaskan strategi pertumbuhan kami untuk mencapai tujuan utama kami, yaitu menjadi ‘The Most Admired Bank’ di Thailand," terangnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh aliran transaksi keuangan tersebut masih dikuasai Bank China ICBC.
Baca SelengkapnyaSuperbank, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021.
Baca SelengkapnyaKCIC memastikan transaksi bisnis perusahaan sebagian besar dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaThailand menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam memanfaatkan potensi investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI).
Baca SelengkapnyaBank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.
Baca SelengkapnyaKAI, sebagai operator LRT Jabodebek, memberikan kesempatan kepada berbagai perusahaan untuk memperoleh hak penamaan pada 18 stasiun strategis.
Baca Selengkapnyakehadiran Superbank juga dapat turut mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaJumlah ini meningkat lebih dari 111 persen dibanding total transaksi sepanjang tahun 2023 yang mencatatkan nominal Rp1,46 miliar.
Baca SelengkapnyaInvestor Jepang bisa jadi salah satu yang tepat dalam pengembangan Penajam Eco City.
Baca SelengkapnyaPabrikan otomotif asal China ramai-ramai memilih berinvestasi untuk pengembangan mobil listrik ke Thailand. Mengapa Indonesia tidak dipilih?
Baca Selengkapnya