Sebelum Masuk Kantor, Google dan Facebook Wajibkan Karyawan Vaksinasi
Merdeka.com - CEO Alphabet (Google) Sundar Pichai mengumumkan persyaratan dalam sebuah surat ke karyawannya terkait kembali bekerja dari kantor. Persyaratan itu yakni vaksinasi.
"Persyaratan vaksinasi untuk karyawan Google berlaku dalam beberapa minggu ke depan, untuk mereka di kantor AS," kata pihak Google dalam surat yang dilihat The New York Times.
Pengumuman tersebut menandai Google sebagai salah satu perusahaan teknologi raksasa yang mempersyaratkan vaksinasi kepada karyawan sebelum masuk kantor. Kabar ini merupakan bagian dari gelombang persyaratan vaksinasi yang didorong oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
-
Gaji apa yang ditawarkan perusahaan teknologi seperti Google? Gaji rata-rata karyawannya mencapai atau setara Rp2.4 miliar.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum kembali bekerja? Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, menekankan lima hal yang tidak boleh dipaksakan oleh masyarakat saat beraktivitas setelah liburan.
-
Siapa yang bisa menerima ucapan selamat kembali bekerja? Ucapan selamat kembali bekerja bisa menginspirasi untuk menghadapi hari-hari yang akan datang dengan semangat dan pikiran positif.
-
Siapa yang memberi ucapan Idul Fitri perusahaan? Pesan yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dapat menjadi inspirasi bagi karyawan untuk menjaga sikap toleransi dan menghargai perbedaan.
Biden dikabarkan akan mengumumkan persyaratan bagi pekerja pemerintahan untuk divaksinasi demi menghadapi Covid-19.
Tidak hanya Google, Facebook juga mewajibkan karyawannya di AS untuk divaksinasi Covid-19 sebelum kembali ke kantor.
"Seiring dibukanya kembali kantor, kami akan mempersyaratkan siapa pun yang kembali bekerja di kantor untuk divaksinasi," kata VP of People Facebook Lori Goler, dikutip The Verge, Kamis (29/7).
"Bagaimana kami mengimplementasikan kebijakan ini nantinya tergantung pada kondisi dan peraturan lokal," katanya.
Facebook, kata Goler, memiliki proses lebih lanjut bagi mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis atau layannya.
"Kami akan mengevaluasi pendekatan kami di wilayah lain seiring dengan perkembangan situasi. Kami terus bekerja dengan para ahli untuk memastikan rencana kembali ke kantor dan memprioritaskan kesehatan serta keselamatan semua orang," katanya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaPendiri Facebook mulai memaksa karyawannya untuk taat pada aturan barunya.
Baca SelengkapnyaSelain kanker serviks, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus Hepatitis B.
Baca SelengkapnyaEric Schmidt, mantan CEO Google, menyatakan bekas perusahaan yang ia pimpin tidak serius dalam menghadapi persaingan AI.
Baca SelengkapnyaPHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaKebijakan tiga hari ini berdampak pada sekitar 3.500 karyawan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu pendiri Google ini sampai turun tangan agar perusahaannya tak ketinggalan soal AI.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini kemudian menuai protes dari karyawan.
Baca SelengkapnyaUU Kesehatan yang baru disahkan tidak lagi mewajibkan perusahaan mendaftarkan pegawainya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaMeta baru-baru ini memecat sekitar 24 karyawan di Los Angeles setelah terungkap bahwa mereka menggunakan voucher makan untuk membeli barang non-makanan.
Baca Selengkapnya