Sebut Windows 10 'rawan retas', Google bahayakan pengguna Microsoft
Merdeka.com - Dua raksasa teknologi, Google dan Microsoft, kini sedang terlibat perang lantaran sebuah cela yang ada di produk Microsoft. Tak tanggung-tanggung, Google membeberkan kekurangan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang besar.
Dilansir dari Daily Mail, Google mengungkap detil dari kekurangan di sistem operasi (OS) Windows 10 milik Microsoft dalam aspek sistem keamanan. Google bahkan menyebut bahwa para hacker kini sedang melancarkan aksinya untuk memanfaatkan celah yang ada di OS keluaran terbaru tersebut.
Atas tuduhan tersebut, Microsoft berang. Perusahaan yang bermarkas di Redmond, AS, tersebut menyebut bahwa pengungkapan detil dari kekurangan tersebut justru akan membahayakan pengguna Microsoft. Pasalnya Microsoft memang sedang dalam tahap memperbaiki bug tersebut.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Kenapa ransomware menyerang pengguna? Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Kenapa ransomware berbahaya? Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
Pernyataan Google ini diunggah di sebuah kiriman di blog security resmi Google. Di kiriman tersebut pihak Google menyatakan bahwa "Kami ingin membuka kelemahan kritis dari Windows yang tidak mendapatkanpetunjuk atau perbaikan yang dirilis. Kelemahan ini cukup serius karena kami tahu kelemahan ini sedang dieksploitasi."
Sebelumnya, Google sudah merilis tentang hal ini sejak 21 Oktober yang lalu, namun Microsoft sama sekali belum ambil tindakan.
Alih-alih mengambil tindakan, Microsoft justru menanggapi tuduhan Google. Berdasarkan pernyataan resmi Microsoft yang dikirim secara eksklusif ke Daily Mail, pihak Microsoft menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan Google kalau bug yang mereka sebut adalah hal yang serius. Microsoft menyebut 'penyerangan' yang Google maksud telah sepenuhnya diatasi oleh rilisnya pembaruan dari Adobe Flash yang telah tersebar.
Selain itu, pihak Microsoft juga menyebutkan bahwa berbagai serangan khusus terhadap sistem keamanan Windows 10 tak akan efektif di Windows 10 yang telah diperbarui ke edisi Windows 10 Anniversary Update. Hal ini dikarenakan peningkatan keamanan sudah diimplementasikan dengan lebih baik oleh Microsoft. Justru karena Google mengekspos hal tersebut, Google membuat pengguna mendapat resiko peretasan yang lebih luas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaGoogle temukan celah keamanan berbahaya di Chrome dan meminta pengguna memperbarui untuk melindungi data sensitif seperti kata sandi kartu kredit.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaSerangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaRT RW net ilegal berpotensi merugikan ISP legal karena banyak faktor.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat di seluruh dunia menghadapi penundaan, pembatalan penerbangan, dan kesulitan saat check-in karena bandara terjebak dalam pemadaman IT.
Baca Selengkapnya