Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seharusnya WeChat belajar dari Facebook

Seharusnya WeChat belajar dari Facebook Iklan WeChat yang dibintangi Messi. ©2013 Techinasia

Merdeka.com - WeChat melakukan berbagai hal di China yang tidak dilakukan aplikasi lain di dunia saat ini. WeChat berhasil berinovasi pada setiap update-nya, menambahkan social feed, game, voice-to-text, dan pembayaran mobile sejak diluncurkan pada tahun 2012. Bisa dibilang, WeChat sedang mengubah cara berkomunikasi menjadi lebih baik.

Aplikasi paling populer di China ini, bagaimanapun, sekarang dalam bahaya karena melakukan terlalu banyak hal sekaligus. WeChat semakin penuh, dan meskipun makeover yang dilakukannya di Android telah membersihkan tampilan interface-nya, masih ada begitu banyak kekacauan untuk dibersihkan.

Secara pribadi, saya adalah pengguna aktif WeChat yang sangat konservatif. Saya mengirim pesan, foto, dan terkadang pesan suara, tapi saya menghindari game, sebagian besar akun berlangganan, pembayaran mobile, video chat, dan Moments. Saya punya aplikasi lain yang melakukan sebagian besar hal-hal tersebut dengan lebih baik dibanding WeChat, jadi semua fitur ekstra tersebut tidak saya pergunakan. Dan dari sekian banyak 272 juta pengguna aktif, saya yakin saya bukan satu-satunya yang merasa demikian.

Orang lain juga bertanya?

Mungkin apa yang ditulis TechCrunch tentang Facebook: "Pisau Swiss Army tidak bisa diterapkan di mobile", sangat tepat terkait hal ini. Meski WeChat tetap inovatif sebagai platform mobile, mungkin perusahaan ini bisa belajar satu atau dua hal dari strategi pesaingnya – yaitu Facebook dan Line – dan mengurai apa yang sekarang mereka miliki.

WeChat mendekati hal yang ditinggalkan Facebook

Facebook melewati transisi yang lambat dari sebuah website desktop ke aplikasi mobile selama beberapa tahun terakhir. Adopsi mobile-nya tidak bisa mengimbangi aplikasi-aplikasi lain yang mengkhususkan diri pada tugas-tugas yang dapat dilakukan Facebook dengan baik, namun tidak sempurna. Untungnya, Facebook akhirnya menyadari bahwa transisi penuh dari desktop ke mobile adalah hal yang tidak realistis – itu langkah yang terlalu besar dan berlebihan. Dalam laporan penghasilan terbaru Facebook, Mark Zuckerberg menjelaskan strategi baru perusahaannya: mengurai Facebook menjadi beberapa aplikasi yang berdiri sendiri. Keputusan ini telah membuahkan hasil yang sebagian besar positif sejauh ini, aplikasi Facebook sekarang memiliki hampir 950 juta pengguna aktif bulanan di mobile, dan lebih dari setengah dari mereka menggunakan berbagai aplikasi sehari-hari.

Facebook Messenger, sekarang sebuah aplikasi yang berdiri sendiri, memang masih tertinggal dari aplikasi chatting WhatsApp, tetapi basis penggunanya terus berkembang – naik 70 persen pada kuartal terakhir (WhatsApp tetap mempertahankan posisi terdepan sebagai aplikasi chatting murni). Penambahan terbaru Facebook, aplikasi e-reader berita Paper, juga menerima sambutan yang baik. Instagram juga terpisah dari Facebook, dan tetap menjadi jejaring sosial foto paling populer di dunia. Mark Zuckerberg telah mengisyaratkan akan menjadikan ‘Group’ dan ‘Event’ sebagai aplikasi yang terpisah juga. Meskipun demikian, tidak semua langkah Facebook berjalan sukses, seperti yang terjadi pada Poke, 'Snapchat'-nya Facebook.

Line telah mengikuti langkah yang sama, menggolongkan penawarannya ke dalam beberapa aplikasi yang terintegrasi tetapi terpisah. Yang paling menonjol diantaranya Line, Line Camera, dan banyak game sosial Line yang bisa diinstall secara terpisah tetapi diakses melalui aplikasi utama. Menurut App Annie, banyak dari aplikasi tersebut yang menduduki posisi atas chart download dan jumlah pendapatan.

Menggabungkan semua fitur bukan strategi yang tepat

Fitur WeChat yang banyak memang masuk akal dari perspektif bisnis – menambahkan fitur ke dalam aplikasi menjamin tingkat konversi yang bagus untuk fitur baru Anda yang canggih. Tapi ada saatnya ketika WeChat berhenti menjadi sebuah aplikasi dan malah menjadi semacam OS sendiri yang tidak diperlukan yang berada di dalam OS yang sudah ada.

WeChat juga memiliki aplikasi pihak ketiga, menambah daftar panjang fitur yang sudah dalam versi standar. CEO Tencent Pony Ma memang mengakui bahwa WeChat terinspirasi oleh Facebook ketika menciptakan sebuah platform terbuka bagi para developer eksternal, tapi itu terjadi ketika Facebook masih sebuah platform desktop. Jika diterapkan di mobile, strategi ini hanya membuat WeChat makin rumit.

Startup yang lebih gesit dan terfokus akhirnya akan memanfaatkan kurangnya efisiensi dan kemudahan penggunaan yang dimiliki WeChat ini, yang akan menjadi ancaman jangka panjang bagi dominasi WeChat. Saya tidak menyarankan mereka untuk mengambil posisinya sebagai aplikasi chatting, namun fitur-fitur baru dan platform masa depan tidak akan mudah menghasilkan uang.

WeChat perlu belajar dari Facebook bahwa menggabungkan setiap fitur ke dalam sebuah aplikasi tunggal tidak akan membuat orang ingin menggunakannya lagi. Tencent harus mengubah pembayaran mobile, games, video chat, dan mungkin Moments menjadi aplikasi yang berdiri sendiri. Mereka mungkin masih bisa dibuka di aplikasi utama, tapi setidaknya berikan pengguna pilihan untuk tidak memilah-milah beberapa menu hanya untuk menemukan apa yang mereka cari. Sebagai gantinya, biarkan pengguna menambahkan icon ke homescreen mereka.

Dengan industri e-commerce yang semakin dewasa dan kemungkinan berkembang pesat dalam satu atau dua tahun kedepan, WeChat saat ini dalam masa transisi. Semoga WeChat dapat belajar dari rekan-rekannya sebelum ditinggal pergi penggunanya.

Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Social Media Fatigue dan Penyebabnya, Menarik Diketahui
Apa Itu Social Media Fatigue dan Penyebabnya, Menarik Diketahui

Perasaan kelelahan ditandai dengan menurunnya minat untuk berinteraksi di media sosial serta ketidakpuasan kala melihat kehidupan orang lain di sosial media.

Baca Selengkapnya
Pengertian Oversharing, Lengkap Beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pengertian Oversharing, Lengkap Beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya

Oversharing dapat diartikan sebagai berbagi berlebihan atau terlalu banyak berbagi.

Baca Selengkapnya
7 Tanda Kecemasan yang Bisa Tampak dari Penggunaan Ponsel Sehari-hari
7 Tanda Kecemasan yang Bisa Tampak dari Penggunaan Ponsel Sehari-hari

Penggunaan ponsel bisa menjadi penyebab dari sejumlah masalah kesehatan yang kita alami termasuk menjadi tanda kecemasan.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital

Perilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.

Baca Selengkapnya
Cara WhatsApp 'Tangkal' Berita Hoaks Pemilu dengan Fitur Forward Limit
Cara WhatsApp 'Tangkal' Berita Hoaks Pemilu dengan Fitur Forward Limit

Untuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu

Baca Selengkapnya
Tanda-Tanda Digital Abuse dalam Hubungan, Perlu Diwaspadai
Tanda-Tanda Digital Abuse dalam Hubungan, Perlu Diwaspadai

Perilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.

Baca Selengkapnya
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi

WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Doomscrolling dan Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Kondisi Mental Kita
Apa Itu Doomscrolling dan Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Kondisi Mental Kita

Doomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasan Nasbi Blak-blakan Program Lapor Mas Wapres, 400 Aduan Masuk Banyak Laporan Iseng
VIDEO: Hasan Nasbi Blak-blakan Program Lapor Mas Wapres, 400 Aduan Masuk Banyak Laporan Iseng

Masih banyak pengaduan atau laporan-laporan iseng yang dikirim melalui WhatsApp dari masyarakat.

Baca Selengkapnya