Sekitar 100 Startup Indonesia Raih Total Pendanaan US$ 3,8 Miliar di Semester I
Merdeka.com - Meski pandemi Covid-19, aliran investasi ke perusahaan rintisan (startups) berbasis teknologi justru tumbuh signifikan. Sejumlah startups dan total pendanaan yang diraih bahkan jauh lebih tinggi dari masa sebelum pandemi.
Menurut riset perusahaan digital PR, Scale PR, terdapat 104 startup Indonesia yang memperoleh pendanaan pada semester I tahun ini, naik 40,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Angka ini juga tumbuh 53 persen dibandingkan 2019.
Total pendanaan 104 startup itu mencapai US$ 3,8 miliar, naik 91 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatat pendanaan US$ 2 miliar.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Bagaimana adopsi teknologi mendorong harga kripto? Misalnya pengenalan DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens) atau layer 2 scaling solutions di Ethereum sering kali menarik perhatian investor. Ketika koin tertentu mendapatkan manfaat langsung dari inovasi teknologi tersebut, minat pasar terhadap koin tersebut meningkat.
Sektor financial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik investor. Buktinya besaran jumlah startups dan pendanaan banyak mengalir ke sektor tersebut.
Perusahaan logistik J&T Express memperoleh pendanaan sekitar US$ 2 miliar pada April 2021. Firma riset CBInsight pun menobatkan J&T Express sebagai perusahaan unicorn asal Indonesia pertama pada tahun ini. Sektor logistik lain yang memperoleh pendanaan tinggi, yakni SiCepat Ekspres sebesar US$ 150 juta dan Shipper sebesar US$ 65 juta.
Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh Bukalapak. Sebelum menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar US$ 234 juta dari Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
Di sektor fintech, setidaknya 30 startup memperoleh pendanaan dengan total sebesar US$ 648,28 juta. Dua platform investasi berada di puncak pendanaan sektor fintech, yakni Bibit dan Ajaib, masing-masing dengan US$ 95 juta dan US$ 90 juta untuk Seri B dan Seri A.
Sementara Xendit yang baru saja bergelar “unicorn” juga memperoleh pendanaan sebesar USD 64,6 juta untuk putaran Seri B di kuartal I tahun ini.
Pada kuartal II, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia dengan total pendanaan hampir US$ 600 juta, tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar 6US$ 5,5 juta pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar US$ 56,5 juta. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi semester I-2023 telah mencapai 48,5 persen dari target sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaJika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara tren, investasi Singapura di Indonesia terus mengalami lonjakan selama beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca Selengkapnya