Selain Indonesia, Tik Tok juga bermasalah di Hongkong
Merdeka.com - Masyarakat sempat dibuat heboh dengan isu aplikasi Tik Tok yang sempat diblokir pada pekan ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), memblokir aplikasi video lipsync singkat 15 tersebut karena menilai banyak konten negatif yang tidak sesuai untuk pengguna anak-anak.
Masalah Tik Tok ternyata tak cuma terjadi di Indonesia. Aplikasi tersebut juga diketahui membuat ‘masalah’ di negara lain, yakni Hong Kong. Bedanya, masalah Tik Tok di negara tersebut tidak berkutat pada konten negatif, melainkan isu keamanan privasi data pengguna.
Masalah ini terkuak setelah investigasi menemukan ratusan data pengguna anak-anak di bawah usia sembilan tahun terekspos ke publik.
-
Mengapa banyak negara blokir TikTok? Banyak negara mengambil langkah untuk melarang TikTok akibat kekhawatiran mengenai privasi data pengguna. Selain itu, isu keamanan siber dan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pada anak-anak dan remaja juga menjadi perhatian utama.
-
Apa yang digugat dari TikTok? Keluarga-keluarga ini mengambil langkah hukum secara kolektif di pengadilan Crteil, dan Boutron-Marmion menyatakan bahwa ini merupakan kasus kelompok pertama di Eropa.
-
Apa itu TikTok? Keberadaan TikTok khususnya di Amerika Serikat kembali menghadapi ancaman serius dan berada dalam situasi yang sangat genting.
-
Siapa yang terdampak buruk TikTok? Sistem rekomendasi konten TikTok dan praktik pengumpulan datanya yang invasif menimbulkan bahaya bagi pengguna muda platform ini dengan memperkuat konten depresi dan bunuh diri yang berisiko memperburuk tantangan kesehatan mental yang ada, dua laporan pendamping yang dirilis hari ini oleh Amnesty International menunjukkan.
-
Dimana TikTok diblokir di perangkat pemerintah? Di Amerika Serikat, penggunaan TikTok di perangkat pemerintah federal telah diblokir dengan alasan keamanan siber.
-
Bagaimana TikTok bisa diselamatkan dari blokir? ByteDance memiliki opsi untuk menjual asetnya kepada investor domestik atau melakukan negosiasi hukum guna menghindari pemblokiran.
Selain itu, investigasi juga mengungkap ada beberapa video anak-anak yang menjurus ke konten pornografi.
Jika konten ini terus berkeliaran, pengguna dewasa pasti akan memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari korban pengguna perempuan.
Dilansir laman The Star via Liputan6.com pada Minggu (8/7), investigasi tersebut sudah dilakukan sejak Mei 2018. Investigasi dilakukan langsung oleh Federasi Teknologi Informasi Hong Kong.
"Ini adalah media sosial paling buruk jika dibandingkan dengan yang lain. Tidak ada juga upaya penyaringan untuk pengguna di bawah umur," kata perwaklan Federasi Teknologi Informasi Hong Kong Eric Fan Kin.
Eric juga menyayangkan Tik Tok tidak memiliki opsi berbagi posting. Untuk menghapus akun pun, kata Eric, pengguna juga tidak bisa melakukannya secara langsung, tetapi harus via email request.
Pada kesempatan yang sama, anggota Kelompok Keamanan dan Privasi Internet Hong Kong, Young Wo Sang, menjelaskan kalau Tik Tok sebetulnya bisa menerapkan sistem verifikasi umur bagi pengguna yang meregistrasi akun baru.
Tik Tok juga bisa saja menambahkan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) untuk video selfie.
"Saat ini mungkin (metode) itu belum akurat 100 persen, tetapi pasti sangat membantu. Seharusnya bagi Bytedance Technology (induk usaha Tik Tok) verifikasi tak akan menjadi masalah," tukas Young.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I. R (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa negara di Asia Tenggara mulai menyorot gaya berbisnis TikTok.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini bahkan menolak kehadiran TikTok di wilayahnya. TikTok dianggap mengancam kedaulatan.
Baca SelengkapnyaKonsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaMartin mengingatkan, jangan sampai ada dominasi pasar di berbagai sektor bisnis dikuasai oleh satu konglomerasi.
Baca SelengkapnyaDPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.
Baca SelengkapnyaTiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTikTok sempat mengalami kesulitan untuk terhubung langsung dengan konsumen, karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaMarissa Anita menjelaskan perbedaan algoritma TikTok antara China dan negara lain, yang memicu perdebatan mengenai halaman For You (FYP).
Baca SelengkapnyaTikTok Indonesia membantah menjalankan bisnis lintas batas (cross border) melalui Project S di Tanah Air.
Baca Selengkapnya