Semester pertama, laba Indosat Ooredoo capai Rp 784,2 miliar
Merdeka.com - Indosat Ooredoo mencatat pertumbuhan yang kuat di semester I tahun 2017, dengan keberhasilan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 83,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp784,2 miliar. Keberhasilan mencatat kenaikan laba bersih ini sebagai hasil kombinasi dari pencapaian pertumbuhan pendapatan dan didukung dengan keberhasilan implementasi program peningkatan efisiensi operasional perusahaan.
Berdasarakan keterangan resminya kepada Merdeka.com, Kamis (10/8), Indosat Ooredoo juga berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasian yang menggembirakan sebesar 8,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp15,1 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan selular sebesar 8,5 persen menjadi Rp12,6 triliun.
Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 39,4 persen menjadi Rp6,8 triliun, memberi kontribusi sebesar 54,1 persen terhadap pendapatan selular. Indosat Ooredoo berpendapat bahwa pertumbuhan ini dapat dipertahankan jika regulasi untuk formulasi tarif data dapat direalisasikan, mengingat perubahan perilaku konsumen yang bergerak ke penggunaan data secara signifikan dari penggunaan voice dan SMS.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Kapan pendapatan OTT mulai mengalahkan operator seluler? Dilanjutkannya, pendapatan operator telekomunikasi pada tahun 2010 memang bisa mencapai 458 miliar USD dari SMS dan voice, sedangkan OTT dulu hanya USD 41 miliar. Tetapi, kini pada tahun 2021 terbalik, perusahaan telekomunikasi hanya mendapat USD 702 miliar sedangkan OTT USD 753 miliar.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana Kaltim meningkatkan pendapatan? Peningkatan PAD dari sektor pajak, berkat inovasi yang terus dilakukan Pemprov Kaltim. Salah satu yang paling jitu adalah kebijakan relaksasi pajak berupa pemberian diskon pajak kendaraan bermotor dan pembebasan sanksi administrasi. Beleid ini berhasil menjadi stimulus positif untuk meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Pencapaian pertumbuhan bisnis seluler juga tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan mencatat pertumbuhan pelanggan seluler, dimana jumlah pelanggan selular pada Semester 1 2017 mencapai 96,4 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,9 juta pelanggan dibandingkan dengan Semester I 2016 di mana ini merupakan hasil dari penawaran program-program pemasaran menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan. Hal ini juga tidak lepas dari dukungan jaringan telekomunikasi perusahaan, dimana Indosat Ooredoo telah membangun 5.690 BTS tambahan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana 92 persen di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi.
Selain itu, inisiatif-inisiatif yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional Perusahaan juga telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Beban operasional Perusahaan selama Semester I 2017 meningkat 5,1 persen, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan, sehingga Perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha sebesar 32,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi EBITDA, Indosat Ooredoo berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 10,5 persen menjadi Rp6,7 triliun (Semester I 2016: Rp6,0 triliun), dengan marjin EBITDA meningkat sebesar 0,9 percentage point (ppt) menjadi 44,2 persen.
Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp1,9 triliun atau menurun sebesar 8,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Porsi utang dalam denominasi USD turun sebesar 67,2 persen dari USD227,5 juta (mewakili 14 persen dari total utang) pada Semester I 2016 menjadi sebesar USD74,6 juta (mewakili 5 persen dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan. Penurunan total utang mengakibatkan penurunan biaya bunga sebesar 5,8 persen.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan pendapatan Indosat Ooredoo didukung kinerja positif dari semua lini bisnis Perusahaan.
Baca SelengkapnyaBerikut mesin penghasil pendapatan Indosat selama sembilan bulan di 2023.
Baca SelengkapnyaPendapatan perusahaan mengalami kenaikan dua digit sebesar 11,6% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp41,8 triliun.
Baca SelengkapnyaDua lini bisnis ini menjadi kunci pertumbuhan pendapatan Indosat di 2023.
Baca SelengkapnyaIndosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengumumkan hasil kinerja solid untuk paruh pertama tahun 2024 (1H2024).
Baca SelengkapnyaKonsumsi masyarakat akan layanan data masih terus meningkat didukung dengan kebutuhan layanan digital yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah paparan kinerja Telkom selama 2023.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan data dan layanan digital telah mencatat kinerja positif di kuartal satu tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca Selengkapnya