Sempat bikin geger Facebook, nama Phuc Dat Bich ternyata palsu
Merdeka.com - Akhir minggu lalu, seorang pria Australia berdarah Vietnam diblokir di Facebook akibat namanya disebut tidak senonoh. Namun, kasus ini justru berakhir anti klimaks setelah si pria mengaku nama itu palsu.
Semua berawal ketika pria yang baru-baru ini mengaku nama aslinya adalah Tin Le, menggunakan nama Phuc Dat Bich sebagai nama akun Facebook-nya. Facebook pun lantas memblokir akun 'Phuc Dat Bich' karena dituduh sengaja menggunakan nama palsu yang tidak pantas. Jika dicermati, nama Phuc Dat Bich secara lisan dalam bahasa Inggris dibaca 'f**k that b***h' yang artinya sangat tidak sopan.
Tidak mau akunnya diblokir begitu saja, pria berumur 23 tahun itu lantas mencoba membuktikan bila namanya asli lewat postingan foto passport dengan nama 'Phuc Dat Bich'
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa yang membuat netizen Australia merasa malu? Kalian lebih memalukan dibandingkan Raygun saat final breakdance Olimpiade. Bersihkan posisi pelatih tersebut. Sepak bola yang sangat memalukan.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana berita hoaks tersebar di AS? Pada Juni 1.265 situs berita lokal mengaku situs mereka objektif namun pada kenyataannya melaporkan dengan bias yang mendukung kelompok partisan atau pemerintah asing, kata NewsGuard, seperti dilansir the Washington Times, Rabu (12/6).
"Saya telah dituduh menggunakan nama palsu dan menyesatkan, yang menurut saya sangat menyinggung. Tampaknya tak ada seorang pun yang percaya ketika saya mengatakan nama resmi saya," jelas Phuc seperti dilansir Maxim (20/11).
Akan tetapi, belakangan si 'Phuc Dat Bich' mengaku bila namanya itu palsu. Pria asal Melbourne, Australia, itu hanya ingin menunjukkan kelemahan sistem penamaan akun Facebook yang rawan 'konflik'.
"Facebook harus paham bila benar-benar mustahil untuk menciptakan aturan nama yang ketat selama masih ada tukang jahil. Ini bermula dari gurauan antar teman yang akhirnya menipu media dan membuat banyak orang datang pada ku. Hal ini tidak menimbulkan kemarahan atau hal buruk yang biasa kita lihat di internet, tetapi aksi ini membawa kita pada guyonan dan sifat dasar manusia yang sangat kita butuhkan," aku Tin Le, Gizmodo (25/11).
"Di luar kesalahan ini, aku menyimpulkan untuk tidak mempercayai kredibilitas media yang dibelokkan oleh wartawan 'lapar' yang memakai topeng kebenaran. Akhirnya terbuktilah bila orang biasa seperti ku bisa menjadi sumber berita dengan sangat mudah," lanjut Tin Le.
Kebenaran kasus nama Phuc Dat Bich ini sebelumnya memang sudah banyak dipertanyakan. Terlebih saat Tin Le terus menolak untuk diwawancarai oleh media secara langsung.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaBenarkah Baim Wong mengadakan giveaway dengan memberikan mobil bagi 10 warga Timor Leste terpilih?
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan PWGA sebagai tersangka pemalsuan dokumen dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara
Baca SelengkapnyaAkun WhatsApp catut nama Pj Gubernur Bali saat dilantik di Jakarta kemarin itu adalah nomor palsu.
Baca SelengkapnyaMenurut Polda Jabar, kabar hoaks itu diperoleh dari sebuah video dari channel Youtube
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaAksi arogan pengemudi Fortuner berpelat TNI 84337-00 yang mengaku adik jenderal terhadap pemobil lain di jalan tol berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan pelat dinas TNI nomor 84337-00 yang dipakai sopir Toyota Fortuner arogan Pierre W.G. Abraham (PWGA) dibuang di Lembang, Bandung.
Baca SelengkapnyaPelaku mengunggah konten mengandung unsur politik, sehingga tindakannya merugikan institusi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca Selengkapnya