Seorang pemulung yang berani lantang kritik pejabat negara
Merdeka.com - Memang tidak sedikit dari orang-orang di Indonesia pada khususnya sering melontarkan kritik terhadap kinerja pejabat atau juga kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun sayangnya, dari banyaknya orang yang memberikan kritik baik yang membangun atau yang pedas datang dari para elit politik sebagai serangan terhadap lawan mereka.
Akan tetapi, salah satu dari beratus-ratus orang yang sudah geram terhadap apa yang terjadi di Indonesia dan berasal dari kalangan bawah berani bertindak dengan memberikan kritik pedas berupa tulisan-tulisan satir di tembok di daerah Jakarta Selatan.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Kenapa Prabowo tegur Mayor Teddy? 'Ini nggak disebut ini tahunnya. Pak Teddy ini menghadap saya habis ini,' kata Prabowo.
-
Dimana Tilik Warga dijalankan? Asti mengatakan, salah satu program itu dilakukan di Padukuhan Ploso, Kalurahan Petir.
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Orang yang sudah berumur bernama Nur ini adalah seseorang yang setiap harinya hidup di bawah kolong jembatan. Dia memiliki keberanian untuk melakukan sindiran keras dan pedas mulai dari pejabat pemerintah sampai dengan ulama.
Pak Nur ini selain kritis, dia juga memiliki jiwa seni yang dituangkannya di tembok di sekitar Pasar Minggu. Tentu saja, apa yang dituliskannya tersebut memantik sejumlah pemuda untuk mewawancarai dan mengabadikan hasil karyanya.
Dari hasil wawancara itu, pemilik account di YouTube bernama Indonesian Street Art Database mengunggahnya di situs video streaming tersebut.
Tanpa disangka, video yang diunggah itu mendapatkan apresiasi dari para pengguna YouTube dengan membubuhkan komentar positif. Bahkan dari penjelasan pihak Indonesian Street Art Database, apa yang dilakukan oleh Pak Nur ini menjadi pembicaraan hangat di London Street Art juga di website bernama Juxtapoz dari San Francisco, California.
Selain di YouTube, ada pula video serupa namun tak sama diunggah di situs berbagi video streaming lainnya, Vimeo .
Pak Nur ini bukanlah sosok yang memiliki kekayaan berlimpah. Dia hanya seorang pemulung yang berani berteriak melalui karya seni berupa tulisan satir berisikan pesan moral.
) (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan cerita terakhir. Ada orang yang tidak mau berhenti di lampu merah. Lampu merahnya malah dipindahkan.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaPetugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ancol mogok usai dihina Lurah Ancol.
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pria emosi sampai menggebrak meja saat rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPetugas PPSU lainnya, Pipit Mulyaningsih menambahkan, Sekretaris Lurah kalau bicara selalu menyakitkan dan selalu berkata miskin ke PPSU.
Baca SelengkapnyaSampai sapu dibanting karena kesal lihat kelakuan pengawal Istana.
Baca SelengkapnyaAksi arogan pegawai Pertamina tersebut terjadi di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPria ini merasa capek dan kesal lantaran banyak orang yang membuang sampah di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya