Separuh lebih manusia Bumi miliki gen yang bikin cepat mati!
Merdeka.com - Tidak ada yang tahu umur manusia, namun ilmuwan dari Universitas Edinburgh, Skotlandia telah menemukan dua jenis gen yang dapat mempersingkat hidup manusia.
Dua gen atau DNA itu mempunyai kode APOE* e4 dan CHRNA3/5. Celakanya, ilmuwan memperkirakan bila sekitar 2 per 3 atau separuh lebih manusia memiliki gen tersebut. Apakah dua gen tersebut benar-benar berbahaya?
Untuk gambaran saja, memiliki satu kopi dari dua gen tadi dapat mengurangi angka harapan hidup satu tahun. Lebih parah, mempunyai dua gen ini disebut memotong umur sampai 3,7 tahun! Untungnya, jarang ditemukan satu orang mempunyai gen APOE* e4 dan CHRNA3/5 sekaligus.
-
Mengapa penyakit keturunan jadi masalah serius? Fenomena penyakit keturunan memberikan tantangan serius dalam bidang kesehatan, karena memahami dan mengelola penyakit keturunan memerlukan pengetahuan mendalam tentang genetika dan dampaknya terhadap kesehatan seseorang.
-
Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit? Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
-
Kenapa senjata genetik dianggap bahaya besar? 'Senjata genetik lebih mudah disembunyikan, menipu, mudah disebarkan, dan berbahaya dalam jangka panjang,' kata Kementerian Keamanan Negara China dalam unggahannya. 'Jika digunakan dalam perang, konsekuensinya akan sangat buruk.'
-
Kenapa protein hewani bisa meningkatkan risiko kanker? 'Daging merah dan olahan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal,' tambah Cohen.
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
-
Bagaimana antigen memengaruhi risiko penyakit? Menurut beberapa penelitian, setiap golongan darah memiliki risiko yang berbeda untuk mengalami penyakit tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh. Antigen adalah substansi yang menentukan golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O. Selain itu, ada juga faktor rhesus, yang dapat berupa positif atau negatif.
Lebih jelasnya, gen APOE* e4 adalah DNA yang berperan dalam peredaran lemak dan banyak ditemukan di hati, otak, dan retina mata. Nah, keberadaan gen ini dapat meningkatkan resiko penyakit Alzeimer atau penyakit lain yang berkaitan dengan kolesterol.
Sementara itu, variasi genetik yang ada di gen CHRNA3/5 mempengaruhi saraf ketika bereaksi dengan nikotin. Gen ini diklaim ilmuwan bertanggung jawab dalam pertumbuhan kanker paru-paru atau masalah pernapasan lain pada perokok.
Walaupun gen ternyata sangat berpengaruh pada umur manusia, ilmuwan menambahkan bila ada faktor lain yang lebih menentukan panjang tidaknya masa hidup kita.
"Meski efek dari variasi genetik ini besar, penting untuk menyadari bila gaya hidup berperan paling besar pada seberapa lama kita hidup," ujar Dr. Peter Joshi, ketua dari penelitian yang melibatkan gen dari 152.000 orang itu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ini alasan mengapa umur manusia mungkin tak bisa sepanjang beberapa dinosaurus.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh ilmuwan di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaUsia manusia dan mamalia ternyata diperkirakan lebih panjang di masa lalu dan jadi memendek karena dominasi dinosaurus.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Akhirnya Punya Jawaban Mengapa Manusia Tidak Berumur 200 Tahun
Baca SelengkapnyaDNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam materi genetik (DNA) yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca Selengkapnya