Serang Australia, hacker Indonesia didukung Albania
Merdeka.com - Upaya hacker Indonesia untuk menyerang situs pemerintahan Australia dalam rangka protes penyadapan rupanya mendapat apresiasi internasional. Dalam hal ini, para hacker Albania yang mengikuti perkembangan penyerangan lewat media mulai menunjukkan dukungannya.
Pantauan merdeka.com (4/12), mulai banyak hacker asal Eropa Timur, terutama Albania yang menunjukkan identitas dirinya pada hacker Indonesia. Hal ini dilakukan guna memberikan support dan bantuan untuk menyerang situs-situs milik pemerintah Australia.
"Assalamu'alaikum from , Albanian Hackers Albania & Indonesian," tulis seorang hacker bernama Arber Gashi dalam grup Facebook milik ISD.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Siapa yang tawarkan jasa hacker sampingan? Pekerja keamanan siber yang tidak puas dengan kondisi kerja dan gaji yang kurang memadai mulai menawarkan layanan mereka di web gelap, termasuk pengembang kode dan ahli kecerdasan buatan (AI).
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Bahkan, ada pula seorang hacker Albania yang juga mau menyumbangkan keahlian peretasannya untuk membantu hacker Indonesia. Disebutkan, dirinya sudah mengantongi beberapa data milik situs pemerintah Australia.
"I found a user in australia.gov.au and in few days I can have acess to all files and probably hack the website.," tulis hacker dengan nama depan Gramos di laman Facebook yang sama.
Menanggapi hal ini, hacker Indonesia yang tergabung dalam grup tertutup tersebut pun terlihat sangat senang. Hal ini terbukti dengan jawaban mereka yang kesannya positif dan menyambut hangat dukungan hacker Albania.
Hingga saat ini sendiri hacker Indonesia yang digawangi ISD masih belum meluncurkan serangan ke situs pemerintah Australia. Terakhir kali serangan terhadap situs pemerintah Australia dilakukan pada 30 November lalu.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap kasus dugaan TPPO yang melibatkan 50 orang warga WNI. Puluhan korban itu diberangkatkan ke Australia untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaFernando Tremendo adalah warga negara Australia yang menjadikan Indonesia salah satu wilayah pengedaran narkobanya.
Baca SelengkapnyaKrishna mengatakan Gregor tak bisa langsung dideportasi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaBatman berperan sebagai koordinator di beberapa tempat prostitusi di Sydney.
Baca Selengkapnya