Serangan DDoS Meningkat 18 Persen
Merdeka.com - Menurut laporan Kaspersky Lab, pada kuartal kedua 2019, jumlah total serangan DDoS meningkat sebesar 18 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Tipe serangan berupa lapisan aplikasi yang lebih sulit untuk dikelola dan dilindungi, menunjukkan pertumbuhan signifikan berupa peningkatan dalam jumlah, yaitu 32 persen lebih banyak dibandingkan dengan Q2 2018.
Hasilnya, hampir setengah (46 persen) dari seluruh serangan yang terjadi, telah terdeteksi dan dicegah oleh Kaspersky DDoS Protection.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Kapan serangan phishing meningkat? Serangan ini menurut TrendMicro, meningkat sebanyak 58 persen pada tahun 2023, dengan dampak keuangan diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada tahun 2024.
Menurut Kaspersky dalam laporan DDoS Q2 2019, jumlah serangan pada kuartal kedua 2019 terdapat 44persen lebih sedikit dibandingkan kuartal satu.
Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah serangan DDoS di Q2 meningkat sebesar 18persen dan 25persen bila dibandingkan dengan Q2 2017.
Namun, penurunan ini tidak memiliki efek signifikan pada jumlah serangan di lapisan aplikasi, hanya berkurang sebanyak 4persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Secara tradisional, para aktor ancaman yang melakukan serangan DDoS di waktu luang selama musim liburan tidak mengaktifkan serangannya hingga September. Namun, statistik untuk kuartal ini menunjukkan bahwa penyerang profesional, yang melakukan serangan DDoS yang kompleks, bekerja keras bahkan selama musim liburan," kata Alexey Kiselev, Business Development Manager di tim Kaspersky DDoS Protection, melalui keterangannya, Kamis (8/8).
Ia menambahkan, tren ini agak mengkhawatirkan untuk bisnis. Banyak yang terlindungi dengan baik dari volume jump traffic yang tinggi, tetapi serangan DDoS pada lapisan aplikasi perlu mengidentifikasi aktivitas ilegal meskipun volumenya rendah.
"Oleh karena itu kami menyarankan bisnis memastikan solusi perlindungan DDoS mereka siap untuk melindungi diri dari serangan kompleks ini,” tuturnya menambahkan.
Jenis serangan ini menargetkan fungsi atau API aplikasi tertentu, tidak hanya untuk menggunakan jaringan, tetapi juga sumber daya server. Mereka juga lebih sulit untuk dideteksi dan dilindungi, karena memiliki permintaan yang terlegitimasi.
Bila dibandingkan dengan Q2 2018, jumlah jenis serangan ini telah meningkat hampir sepertiga (32persen) dan penyebaran serangan semacam itu di Q2 2019 telah meningkat menjadi 46persen.
Ini merupakan peningkatan sebesar sembilan persen dalam penyebaran dari kuartal pertama tahun ini, dan 15persen lebih tinggi pada periode yang sama tahun 2018.
Analisis perintah yang diterima oleh bot dari server command and control (C&C) mengungkapkan bahwa serangan DDoS terpanjang pada Q2 2019 berlangsung 509 jam-hampir 21 hari.
Ini adalah serangan terlama sejak Kaspersky mulai memantau aktivitas botnet pada tahun 2015. Sebelumnya, serangan terlama berlangsung 329 jam dan terdaftar pada kuartal empat 2018
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPelanggaran data dan ransomware merajalela, AI jadi senjata baru. Bagaimana Indonesia?
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kasus kebocoran data pribadi semakin sering terjadi dan menjadi perhatian utama di semua sektor.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaMenurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca Selengkapnya