Serangan malware di perangkat mobile jadi modus baru
Merdeka.com - Menurut laporan terbaru Kaspersky Lab Security Bulletin, mengidentifikasikan perangkat mobile jadi target baru serangan spam dan malware.
Data tahun 2015 Kaspersky menunjukkan, Jerman adalah korban terbesar dengan 19,06 persen serangan, mengalami peningkatan 9,84 persen pada tahun 2014. Kemudian, diikuti Brazil dengan 7,64 persen.
Setelah Brazil, diikuti oleh Rusia yang berada di posisi ketiga dari sebelumnya ke-8, mengalami peningkatan 3,06 persen sehingga menjadi 6,03 persen dari keseluruhan serangan spam tahun 2015.
-
Negara mana yang paling terkena Ransomware? Berikut adalah daftar negara-negara dengan tingkat serangan ransomware tertinggi berdasarkan data dari Statista per Maret 2022 hingga Maret 2023: SingapuraSingapura menduduki peringkat pertama dengan tingkat serangan ransomware tertinggi. Sebanyak 84 persen perusahaan di Singapura mengalami ransomware dalam 12 bulan terakhir.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
Masih menurut data yang sama, pada 2015 penjahat siber terus menerus mengirimkan e-mail palsu dari perangkat mobile dan juga notifikasi dari aplikasi selular yang berisi malware atau pesan iklan.
"Peningkatan pengguna perangkat mobile dalam kehidupan sehari-hari baik untuk bertukar pesan dan data, serta akses dan kontrol rekening bank, juga telah mengakibatkan peningkatan kesempatan untuk eksploitasi oleh penjahat siber," ujar Spam Analysis Expert Kaspersky, Daria Loseva, Kamis (11/2).
Dia juga mengatakan, malware ponsel dan spam penipuan semakin populer dan upaya untuk menipu korban menjadi lebih canggih setiap tahunnya sehubungan dengan munculnya aplikasi yang dapat digunakan oleh penjahat siber baik langsung maupun tak langsung.
"Oleh sebab itu, pengguna perangkat mobile perlu hati-hati. Karena kemungkinan cenderung meningkat bersama ketergantungan kita pada perangkat," imbuhnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaWalaupun dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih, tapi negara-negara ini masih bisa dibobol hacker.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca Selengkapnya