Serangan siber meningkat, terobosan keamanan diperlukan
Merdeka.com - Serangan siber terus meningkat di seluruh dunia. Ponemon Institute mencatat 81 persen serangan virus/ malware terjadi melalui aplikasi web browser. Secara konvensional, solusi keamanan untuk browser menggunakan pendekatan ‘detect dan respond’.
Dengan banyaknya virus/ malware yang muncul setiap detiknya, pendekatan lama untuk mendeteksi dan merespons tidak lagi menjadi sebuah pilihan yang layak. Pendekatan ‘detect dan respond’ yang konvensional tidak lagi efektif karena tidak semua malware yang dibawa melalui web yang memasuki jaringan perusahaan dapat dideteksi.
“Kasus cyber-attacks yang marak terjadi mengindikasikan tidak efektifnya teknologi keamanan yang ada saat ini. Teknologi yang ada saat ini belum bisa mengatasi kecepatan virus/ malware baru yang diluncurkan. Situasi ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi para CIO dan pebisnis, dimana karyawan mereka telah menghabiskan banyak waktu melakukan kegiatan browsing internet setiap harinya. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna internet tercepat yang mencapai 51 persen setiap tahunnya,” ungkap Presiden Direktur Blue Power Technology (BPT), Lugas M. Satrio kepada awak media di Jakarta, Selasa (1/8).
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Bagaimana orang bisa melindungi diri dari serangan siber? Para ahli keamanan siber dari ESET menyarankan agar masyarakat menghindari penggunaan kode sandi yang terlalu sederhana, karena hal ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap serangan siber.
-
Kapan serangan phishing meningkat? Serangan ini menurut TrendMicro, meningkat sebanyak 58 persen pada tahun 2023, dengan dampak keuangan diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada tahun 2024.
Maka dari itu, pihaknya telah mengumumkan telah menandatangani kerjasama strategis dengan Cyberinc yang bermarkas di Amerika Serikat untuk memperkenalkan ISLA Web Malware Isolation System di Indonesia. ISLA merupakan salah satu produk perintis industri yang idenya bermula dari SpaceX (American Aerospace and Space Transport Industry), yang melindungi organisasi dari ancaman web paling maju dengan mengisolasi semua konten web di luar parimeter jaringan.
Cyberinc ISLA Web Malware Isolation System mencegah web code yang tidak terpercaya, termasuk web malware yang dikenal maupun tidak dikenal yang masuk ke dalam firewall jaringan perusahaan. ISLA secara fisik memisahkan dan mengisolasi web browser dan semua kode, termasuk potensial web malware di dalam appliance ISLA itu sendiri.
“Indonesia memiliki 132 juta pengguna internet aktif. Dengan serangan cyber yang semakin meningkat, dibutuhkan sebuah produk cyber security generasi lanjutan yang lebih handal. ISLA adalah produk yang ideal bagi perusahaan dalam melindungi end-user mereka dari serangan malware yang dibawa oleh web,” kata Samir Shah, CEO Cyberinc.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaPelanggaran data dan ransomware merajalela, AI jadi senjata baru. Bagaimana Indonesia?
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaPeta interaktif ini menggambarkan betapa banyaknya serangan siber di penjuru dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaktor keamanan data digital masih menjadi diskusi di ruang publik.
Baca Selengkapnya