Serangan terhadap website pemerintah tetap gencar
Merdeka.com - Walaupun sampai sekarang belum ada putusan dari pengadilan terkait aksi yang dilakukan Wildan, sang pengganti tampilan presidensby.info, namun serangan demi serangan terhadap situs dengan domain go.id tetap berlangsung.
Serangan terhadap website pemerintah terus berlanjut. Tidak hanya hacker dari Indonesia saja, beberapa peretas dunia juga ikut melancarkan aksinya. Bahkan kelompok peretas terkenal, Anonymous juga meramaikan aksi serangan ini.
Menurut twit yang beredar, sampai sekarang sudah ada 500 lebih situs perintah yang berhasil rontok. Namun, karena tidak informasi resminya, tentu saja twit tersebut boleh dikatakan hanya kabar hoax belaka.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
Sampai saat ini twit dengan hashtag #OpFreeWildan juga terus bergulir. Uniknya, hampir semua twit yang beredar berisi hujatan terhadap pemerintah dan hanya beberapa di antaranya yang mengabarkan situs mana saja yang berhasil dilumpuhkan.
Dari banyaknya situs tersebut, memang ada beberapa website milik dengan domain go.id yang masih dapat diakses atau beroperasi normal, seperti contohnya Kbri-Tashkent.go.id, Dpr.go.id, Presidensby.info, Prakom.depsos.go.id dan Outreacher.Kemsos.go.id.
Serangan kali ini tidak hanya sebatas defacer atau DNS Spoofing saja, menurut informasi di Twitter, beberapa peretas yang mulai menggunakan DDoS. Serangan dengan menggunakan DDoS ini mengakibatkan padatnya trafik dan menyebabkan situs yang bersangkutan kelebihan muatan.
Beberapa situs yang sampai sekarang masih belum dapat beroperasi normal adalah Indonesia.go.id, Polri.go.id, Pa-Bengkulukota.go.id, Rakernas.Mahkamahagung.go.id dan Bandung.Imigrasi.go.id.
Sempat ada saran dari salah satu tweeps yang mengatakan untuk sementara jangan membuka situs dengan domain go.id karena banyak serangan yang sedang dilancarkan. Ditakutkan pengguna internet yang mengakses situs pemerintah tersebut akan terkena imbas botnet yang dilancarkan, walaupun kemungkinannya kecil. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaPANDI siapkan aplikasi untuk tangkal konten judi online di domain .id.
Baca SelengkapnyaSulitnya mendeteksi situs judi online karena mereka terkadang muncul lewat space iklan atau website tertentu.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) berupaya keras memberantas penyebaran konten judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023 ini, lebih kurang 40 ribu situs judi online sudah diblokir.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi keras beri teguran ke Meta.
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaJudi online telah mengakar merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Banyak kasus bunuh diri, perceraian, pembunuhan, dipicu kalah judi online.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca Selengkapnya