Sering jadi 'orang ketiga', kini smartphone dibenci wanita?
Merdeka.com - Siapa yang kini tidak punya smartphone? Mulai dari tukang becak, anak-anak, hingga pegawai pajak, semua memanfaatkan smartphone sebagai alat komunikasi utama. Namun, tahukah Anda bila kini smartphone semakin dibenci wanita?
Setidaknya itu yang dikatakan oleh sebuah survei terhadap ratusan wanita di Amerika. Sekitar 62 persen wanita mengaku bila smartphone merusak hubungan percintaan mereka, Daily Mail (08/12).
Menurut survei Universitas Pensylvania dan Brigman Young, wanita-wanita itu mengeluh bila smartphone mengganggu waktu mereka bersama pacar. Bahkan, satu per tiga dari responden berkata pacar mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari smartphone saat tengah mengobrol.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Bagaimana WHO meneliti smartphone? Penelitian sistematis terbaru ini menggunakan data yang jauh lebih besar dan komprehensif dibandingkan dengan yang dianalisis oleh IARC pada tahun 2011.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Siapa yang lebih banyak terpengaruh penggunaan ponsel? Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara screentime yang berlebihan dengan keterlambatan dalam keterampilan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak.
Yang lebih parah, satu per empat dari responden jengkel setelah sang pacar lebih memilih untuk chatting atau SMSan ketika tengah diajak berbicara serius.
Melihat tren tersebut, psikolog berpendapat bila kini pasangan yang sudah menjalin hubungan dalam jangka waktu yang lama cenderung 'dipaksa' untuk berkompetisi melawan smartphone demi mendapat perhatian utama.
"Dengan membuka pintu bagi teknologi untuk masuk ke dalam hubungan, konflik-konflik dapat muncul dan berpengaruh negatif terhadap kehidupan dan hubungan cinta mereka," tulis psikolog di laporan survei tersebut.
Oleh sebab itu, tidak salah bila akhirnya 75 persen wanita yang menjadi responden survei kompak menilai smartphone sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
Psikolog pun akhirnya menyarankan mematikan smartphone atau mengaktifkan mode diam agar, termasuk tidak membawa smartphone saat momen-momen bersama pasangan.
Apakah Anda juga mengalami hal yang sama? (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Justru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Baca SelengkapnyaBahkan hanya karena persoalan memakai iPhone dan Android membuat bubar kencan pertama dengan calon pasangan.
Baca SelengkapnyaKata-kata sindiran buat pacar yang sibuk dapat mewakili perasaan Anda terhadap sang kekasih.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan sering terjadi dalam sebuah hubungan. Perhatikan ciri-ciri ini untuk mengetahui pasangan anda selingkuh.
Baca Selengkapnya