Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah advertorial, kini eranya konten marketing 2.0

Setelah advertorial, kini eranya konten marketing 2.0 Ilustrasi mobile marketing. ©2014 ebizroi.com

Merdeka.com - Berkembangnya internet saat ini, ternyata berdampak juga terhadap pola pemasaran yang efektif bagi sebuah brand. Dengan konten yang kreatif dan didukung dengan beberapa channel media yang related, terbukti mampu mendongkrak awareness sebuah brand. Cara baru itu bisa disebut juga dengan konten marketing 2.0.

Menurut Chief Marketing Officer KapanLagi Network (KLN), Ben Soebiakto, pada dasarnya konten marketing 2.0 ini merupakan pengembangan dari advertorial yang lebih menitikberatkan pemasaran melalui konten yang lebih soft.

"Kalau dulu kan kita kenalnya advertorial. Advertorial adalah konten yang dipakai oleh sebuah brand untuk mempromote konten seperti bacaan, foto, review sebuah produk, dan lain sebagainya. Dulu base-nya kan majalah. Tapi, saat ini media baru yang berbentuk online kan udah semakin berkembang dan advertorial kini juga sudah berubah bentuknya," katanya ketika ditemui seusai menjadi pembicara di acara Echelon Indonesia 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (6/4).

Orang lain juga bertanya?

Ben mencontohkan, saat ini misalnya sebuah brand bisa membuat konten cerita yang berseri dengan menggunakan platform video. Dengan menggunakan platform video, sebuah brand bisa menceritakan rangkaian keunggulannya secara terpisah-pisah.

"Contohnya perusahaan handphone seperti LG atau Huawei, dia kan pasti punya banyak fitur. Dari banyaknya fitur itu, brand bisa menyampaikan pesannya secara berseri, contohnya menyampaikan pesan kepada market perempuan. Misalnya saja, menggunakan model Luna Maya. Menceritakan bagaimana kehidupan pribadinya yang disisipi dengan nama brand tersebut," jelasnya.

Meski konten marketing 2.0 ini tengah menjadi tren saat ini, namun tingkat kesuksesannya itu tergantung dari pola pendistribusian konten tersebut. Artinya, tidak bisa hanya mengandalkan pendistribusian satu platform saja. Tujuannya, tentu agar konsumen merasa 'dikepung' oleh informasi dari brand tersebut.

"Kalau brand mau bener-bener sukses, mereka harus berani pakai model-model seperti Dian Sastro. Jadi mereka harus taruh brand mereka di IG Dian sastro, YouTube, Detik, Merdeka, Kompas, dan lain sebagainya. Ini fungsinya jadi konsumen itu seperti dikepung dengan informasi dari brand tersebut. Jadi harus taruh di banyak channel dan dimaksimalkan," katanya.

Namun sayangnya, kata Ben, masih ada beberapa brand yang belum mengerti betul konten marketing 2.0. Misalnya saja, dalam konten tersebut, brand masih ingin disebut beberapa kali padahal dengan sekali atau dua kali penyebutan brand dirasa sudah cukup mewakili. Selain itu juga, belum banyak kreator yang bisa membuat konten tersebut melebur tanpa terkesan sebuah iklan.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Jadi Affiliate Sukses, Bikin Cuan Jutaan Rupiah
Tips Jadi Affiliate Sukses, Bikin Cuan Jutaan Rupiah

Pemasaran afiliasi atau affiliate marketing menjadi salah satu pekerjaan yang berkembang di era modern seiring berkembangnya lokapasar (marketplace).

Baca Selengkapnya
Kata-Kata Trend TikTok Menarik, Bisa Bikin Postinganmu FYP dan Aesthetic
Kata-Kata Trend TikTok Menarik, Bisa Bikin Postinganmu FYP dan Aesthetic

Kata-kata trend TikTok bukan hanya bisa menjadi perhatian, tetapi juga menciptakan nuansa aesthetic sehingga membuat konten lebih menarik secara visual.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Kapanlagi Youniverse Menyesuaikan Portal Berita Agar Tak Kalah dari Sosial Media
Begini Cara Kapanlagi Youniverse Menyesuaikan Portal Berita Agar Tak Kalah dari Sosial Media

Agar tetap menyesuaikan dengan pembaca, Kapanlagi Youniverse melakukan terobosan.

Baca Selengkapnya
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital

Brand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.

Baca Selengkapnya
TikTok Jadi Senjata Baru UMKM untuk Meroketkan Penjualan Bisnis
TikTok Jadi Senjata Baru UMKM untuk Meroketkan Penjualan Bisnis

Seminar "Great Content Into Sales" ungkap rahasia TikTok sebagai kunci sukses UMKM dalam meningkatkan penjualan melalui konten kreatif dan strategi digital.

Baca Selengkapnya
41 Kata-kata Promosi Melalui Media Sosial, Efektif dan Ampuh Menarik Pelanggan
41 Kata-kata Promosi Melalui Media Sosial, Efektif dan Ampuh Menarik Pelanggan

Ada beragam kata yang perlu dirangkai untuk membentuk kalimat ajakan yang menarik dan menjanjikan para calon pembeli.

Baca Selengkapnya
Cara Bikin Konten Positif Viral, Banjir Likes dan Komentar
Cara Bikin Konten Positif Viral, Banjir Likes dan Komentar

Di media sosial sebenarnya ada banyak konten positif yang menghibur, inspiratif, informatif dan edukatif yang tak kalah menarik.

Baca Selengkapnya
Iklan Digital VS Iklan Konvensional, Mana yang Lebih Efektif?
Iklan Digital VS Iklan Konvensional, Mana yang Lebih Efektif?

Kebingungan inilah yang menjadi landasan untuk menjelajahi perbandingan antara iklan digital dan konvensional.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
MMA Impact Indonesia 2023 Siap Sambut Masa Depan Pemasaran di Era Modern
MMA Impact Indonesia 2023 Siap Sambut Masa Depan Pemasaran di Era Modern

Pendaftaran untuk acara MMA Global Indonesia yang paling ditunggu-tunggu sudah dibuka.

Baca Selengkapnya
Jurus Jitu Buat Konten Media Sosial yang Tepat Sasaran untuk Penjualan dalam Bisnis
Jurus Jitu Buat Konten Media Sosial yang Tepat Sasaran untuk Penjualan dalam Bisnis

Strategi konten media sosial efektif untuk bisnis, mulai dari awareness hingga sales, dibahas di seminar AMA Malang oleh Frida Taniago dari Social Bread.

Baca Selengkapnya