Setelah Apple dan Facebook, Google Juga Akan Merambah Fintech
Merdeka.com - Tak hanya Apple dan Facebook yang terjun ke dunia teknologi. Kali ini, Google telah mengungkapkan rencana untuk menawarkan akun giro pada 2020.
Melansir Engadget, proyek teknologi finansial ini akan diberi nama Cache.
Tentu, Google tidak akan menangani urusan finansialnya, karena fondasi keuangan ini akan ditangani oleh Citigroup, serta Credit Union dari Stanford University akan turut menangani soal finansial dan juga branding.
-
Apa peluang baru yang diciptakan oleh fintech? Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, di mana fintech (teknologi keuangan) telah menciptakan peluang baru dan mengubah cara layanan keuangan disajikan.
-
Mengapa Facebook dan Google menggunakan teknologi AI? Dokumen yang diduga berasal dari mitra pemasaran Facebook, Cox Media Group (CMG), mengungkapkan bahwa perangkat lunak 'Active-Listening' menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data suara dari mikrofon ponsel, laptop, atau asisten rumah tangga pintar.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Kapan Apple akan meluncurkan produk baru? Setelah memperkenalkan seri iPhone 16, Apple bersiap mengadakan acara besar lainnya bulan ini yang akan berfokus pada pembaruan lini produk iPad dan Mac.
-
Mengapa Apple mengembangkan AI? Dengan strategi ini, Apple berharap dapat mempercepat pengembangan AI dan menjadikannya bagian integral dari pengalaman pengguna Apple.
Google sendiri akan menangani integrasi akun finansial tersebut ke akun Google, dan menjaganya agar jadi salah saqtu yang teraman.
Keamanan Finansial
Kekhawatiran tentu akan selalu muncul jika finansial sudah bersinergi dengan teknologi. Hal ini terutama soal privasi data dan juga keamanan dari kejahatan siber.
Namun, Google berjanji bahwa mereka tidak akan menjual data keuangan dari pemegang akun. Alih-alih, Google akan memberi program loyalitas layaknya Google penyedia jasa layanan bank.
Google sendiri telah mencanangkan proyek ini lewat wawancaranya dengan Wall Street Journal. Salah satu petinggi Google, Caesar Sengupta menyebut bahwa proyek Google ini adalah salah satu cara untuk mendigitalkan dunia perbankan.
"Jika kita dapat membantu lebih banyak orang melakukan lebih banyak hal dengan cara digital, itu bagus untuk internet dan bagus untuk kami," ungkap Sengupta.
Regulasi
Namun tentu, akun perbankan memuat berbagai informasi yang sangat-sangat sensitif. Tugas Google adalah menjamin informasi tersebut agar tetap aman dan tidak menyalahgunakannya.
Seperti yang diketahui, Google seringkali melakukan beberapa cara ilegal untuk melakukan dominasi internet, dan akhirnya raksasa teknologi AS ini telah beberapa kali terkena sanksi.
Facebook sendiri yang terlebih dulu terjun di dunia fintech, telah menghadapi pengawasan untuk deretan rencana integrasi fintech mereka. Nampaknya, Google akan segera menghadapi hal serupa.
Google sendiri sedang diusut dalam kasus antimonopoli, sehingga proyek baru ini tentu akan diawasi dengan jauh lebih ketat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaApple akan meluncurkan iOS 18.1 dengan teknologi AI, meski tertinggal dua tahun dari ChatGPT dan Gemini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya menangani banyak proyek sistem pembayaran BUMN.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca Selengkapnya