Setelah Bitcoin, Ini Kisah Kripto Emas Pertama di Indonesia
Merdeka.com - Konsep emas secara digital berbasis centralized servers-based diperkenalkan kali pertama di Indonesia pada 2011 silam. Namun, kini hadir kripto emas, juga berbentuk digital, dengan teknologi blockchain yang bersifat decentralized.
Emas secara digital adalah representasi elektronik terhadap emas fisik yang asli. Misalnya, seperti tabungan emas secara digital lewat Perum Pegadaian, yang nilai tabungan dalam satuan rupiah mewakili emas yang asli.
Artinya, si pemilik rekening tabungan tak perlu memegang dan menyimpan emas aslinya di rumah. Mereka cukup mengumpulkan nilai emasnya, lalu kelak bisa menebusnya menjadi emas batangan sesungguhnya.
-
Kapan emas mulai populer di Indonesia sebagai investasi? Pada tahun 1970, emas sebagai logam mulia atau aset berharga mulai populer di kalangan masyarakat.
-
Dimana koin emas ditemukan? Arkeolog menemukan lima koin emas yang berasal dari masa kekuasaan Justinian Agung (483-565) di Debnevo, desa terbesar di Kotamadya Troyan di Bulgaria utara.
-
Di mana koin emas ditemukan? Dari Abad ke-3 SM Dilansir laman Arkeonews, arkeolog yang menggali situs Tophet, Kartago, mengumumkan temuan kumpulan persembahan untuk ritual itu.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Kapan koin emas itu dibuat? Koin-koin tersebut dicetak pada masa pemerintahan Justinianus Agung, ketika Kekaisaran Bizantium berhasil menguasai wilayah geografis terbesarnya pada pertengahan abad keenam, setelah Kekaisaran Romawi Barat jatuh.
“Konsep emas secara digital itu sejatinya menggunakan centralized servers-based, yang mana beberapa komputer server menyimpan data uang dan nilai emas asli yang diwakilinya tapi bersifat sentralistik. Ada entitas sentral yang mengelola dan mengendalikannya,” kata Nicco D Lawrence, Direktur PT Xaurius Asset Digital, dalam keterangan resminya, kemarin.
Alternatif emas secara digital lain adalah decentralized servers bertenaga blockchain. Bentuknya berupa token digital atau lazim disebut aset kripto/kripto. Melalui cara ini, emas asli tetap direpresentasikan secara elektronik atau digital, tapi didistribusikan di beberapa server tanpa entitas sentral yang mengendalikannya.
Cara tersebut dianggap lebih efisien dari sisi penyelesaian transaksi (settlement) dan daya jangkau transaksinya.
Emas secara digital dengan teknologi blockchain menggunakan teknologi smart contract. Ini merupakan salah satu fitur di blockchain untuk merepresentasikan secara transparan obyek fisik seperti emas, sehingga bisa ditransaksikan.
Misalnya Xaurius Token (XAU) yang diusung PT Xaurius Asset Digital. Token XAU sebagai bentuk kripto stabil, merepresentasikan nilai emas fisik di balik token tersebut.
“Dengan kata lain, nilai dan harga 1 unit token XAU setara dengan harga 1 gram emas fisik. Nilainya sendiri memang dapat berubah yang mengacu pada harga emas di Antam. Namun, tetap saja votilitas yang dimiliki terbilang rendah karena termasuk stablecoin,” urai Nicco.
Mengingat teknologi blockchain bisa diakses di mana saja dan berskala global, maka token XAU yang bernilai emas itu bisa dikirimkan kapan dan ke mana saja dalam waktu singkat dan murah.
“Token XAU menggunakan dua jenis network blockchain, yakni ERC-20 (Ethereum) dan BEP-20 (Binance Smart Chain). Ketika token XAU disimpan di wallet pengguna, mereka bisa mengirimkan emas itu ke mana pun, lintas negara, dan lintas benua. Artinya, teknologi blockchain mengatasi secara efektif konsep emas digital tradisional saat ini,” ujarnya.
Kepercayaan publik pun sangat dijaga betul oleh Xaurius. “Pihak Xaurius sendiri memastikan audit cadangan emas dilakukan setiap 3 bulan secara rutin oleh auditor independen. Hasilnya pun diterbitkan secara terbuka di Xaurius.com,” pungkas dia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan bursa kripto setelah melalui proses panjang serta sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Baca SelengkapnyaTransaksi kripto mudah dilacak karena ada jejak digital yang tidak bisa dihapus.
Baca SelengkapnyaLangkah ini dinilai semakin menguatkan kepercayaan regulator terhadap potensi pertumbuhan dan pentingnya aset kripto dalam pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia bersinergi dengan Bursa Komoditi (perdagangan emas digital) dalam penguatan pengembangan ekosistem digital ekonomi syariah melalui Pospay Gold.
Baca SelengkapnyaBursa kripto ini nantinya akan menjalankan tugas dan mengemban tanggung jawab sesuai arahan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah terciptanya uang di Indonesia. Mulai dari uang koin, hingga uang kertas saat ini.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaDi tengah isu Emas Antam palsu yang menjadi sorotan, menarik untuk diketahui sejarah singkat emas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaInvestasi kripto kini lebih aman dan terjamin bagi investor,
Baca Selengkapnya