Setelah diakuisisi Blibli.com, mau dibawa ke mana Tiket.com?
Merdeka.com - Tiket.com baru saja resmi diakuisisi 100 persen oleh Blibli.com. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis online travel agent (OTA) yang dikembangkan oleh Blibli.com pada akhir tahun 2016 lalu. Di akhir 2016, Blibli.com sendiri meluncurkan kategori produk travel online yaitu Blibli Travel.
Seiring berjalannya waktu, bisnis OTA terus menunjukkan perkembangan yang pesat di mana berdasarkan data internal mereka mencatat pembelian produk jasa travel mencapai 35 persen atau tertinggi dibandingkan produk jasa lainnya. Maka untuk mengembangkan secara serius bisnis OTA, Blibli.com mantap mengakuisisi Tiket.com sebagai langkah strategisnya.
"Di sisi lain, kami juga melihat visi misi dan nilai perusahaan Tiket.com memiliki kesamaan dengan Blibli yang diharapkan dapat memudahkan proses sinergi. Berdasarkan pertimbangan inilah kami mantap melakukan akuisisi," ujar CEO Blibli.com Kusumo Martanto saat acara konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/6).
-
Bagaimana tiket.com mendorong pertumbuhan pariwisata? 'Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiket.com bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata,' tutup Gaery.
-
Mengapa Blibli hadirkan Tukar Tambah elektronik? 'Kami memahami bahwa produk usang atau rusak menjadi masalah sehari-hari yang dihadapi pelanggan, untuk itu kami hadirkan solusi Tukar Tambah bagi pelanggan dengan proses tanpa ribet, pelanggan puas tanpa kecewa, dan lebih penting lagi produk usang/rusak tidak menjadi sampah di rumah,' kata David Michum.
-
Bagaimana cara Blibli melakukan Tukar Tambah elektronik? Melalui layanan tukar tambah, pelanggan hanya membayar selisih harga dari penukaran produk elektronik lama dengan yang baru.
-
Apa yang tiket.com lakukan untuk membantu pariwisata Indonesia? Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang.
-
Siapa yang memimpin kemitraan tiket.com dengan Kemenparekraf? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Kenapa Kemenparekraf bermitra dengan tiket.com? Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada.
Pasca selesainya proses akuisisi ini, Tiket.com akan dikomandoi oleh George Hendrata sebagai CEO baru. Lulusan Harvard Business School ini bukanlah orang baru dalam organisasi Djarum Group. George memegang peran di bisnis Djarum sebagai Direktur Pengembangan Bisnis. Maklum, hubungan Blibli.com dan Djarum tak bisa dilepaskan begitu saja. Maka wajar, akuisisi ini akan ada campur tangan dari holding besar Blibli.com, Djarum.
Sebagai CEO baru, George tentu saja telah memiliki strategi dan target untuk mempercepat larinya Tiket.com. Target tersebut seperti peningkatan pertumbuhan bisnis menjadi dua kali lipat, menyinergikan backend, dan pengembangan fitur-fitur baru. Namun dari serangkaian target itu, pengembangan fitur-fitur barulah yang akan diprioritaskan.
"Target terdekat akan meluncurkan fitur-fitur baru secepat mungkin sebelum akhir tahun 2017 ini," ungkap George kepada awak media.
Sayangnya, George masih enggan menyampaikan detail fitur-fitur baru yang dijanjikan akan dirilis sebelum akhir tahun ini. Dia hanya menjawab secara diplomatis. Katanya, fitur-fitur baru yang akan segera dirilis itu bakal tak jauh-jauh dengan kebutuhan konsumen.
"Yang pasti hal-hal basic yang bikin orang tambah convenience kemudian hal-hal yang berhubungan dengan value added," terang dia.
Tiket.com saat ini merupakan salah satu Online Travel Agent (OTA) yang memiliki inventaris terbesar untuk produk tiket, pesawat, hotel, kereta api, car rental, serta tiket konser. Kemudian, bekerja sama dengan lebih dari 35 maskapai penerbangan internasional dan domestik serta bekerja sama dengan ribuan hotel domestik dan internasional.
Sementara Blibli.com, e-commerce yang disokong oleh venture capital bentukan Djarum Group, telah beroperasi sejak tahun 2011. Seiring dengan perkembangannya, Blibli.com mengembangkan Blibli Travel di akhir tahun lalu. Saat ini OTA Blibli itu telah memiliki 1000 varian produk layaknya yang dimiliki Tiket.com. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan komitmen jangka panjang di dunia bisnis yang berkelanjutan bagi perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan membuka e-commerce di Indonesia, setelah TikTok Shop ditutup beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTikTok telah menggandeng Tokopedia untuk mengembangkan bisnis e-commerce.
Baca SelengkapnyaKonsumen akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan tiket untuk mengikuti program Gebyar Traveloka.
Baca SelengkapnyaJelang liburan panjang, atraksi wisata yang paling diminati masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, dan masih banyak lainnya.
Baca SelengkapnyaPelanggan hanya membayar selisih harga dari penukaran produk elektronik lama dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaSalah satunya TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan perajin Bali
Baca SelengkapnyaTikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca Selengkapnya