Setelah Facebook, Google juga berminat akuisisi Snapchat
Merdeka.com - Snapchat benar-benar jadi piala emas yang diperebutkan oleh raksasa internet dunia. Setelah Facebook mencoba menawarnya dengan USD 3 miliar, kini Google juga coba akuisisi aplikasi sexting tersebut senilai USD 4 miliar.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (15/11), kabar ini pertama kali diketahui dari sebuah tweet yang dikicaukan Om Malik, pendiri GigaOm. Tweet ini pun didukung dengan laporan yang dikeluarkan oleh Valleywag.
Valleywag menjelaskan bahwa di saat bersamaan dengan munculnya tawaran pembelian oleh Facebook, CEO Snapchat ternyata juga sedang mendalami investasi strategis yang ditawarkan oleh Google. Disebutkan, Spigel, CEO aplikasi perpesanan berbasis foto itu, memutuskan untuk menolak tawaran Facebook dan Snapchat mengingat kemungkinan harga aplikasinya bisa lebih mahal lagi.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Mengapa Facebook dan Google menggunakan teknologi AI? Dokumen yang diduga berasal dari mitra pemasaran Facebook, Cox Media Group (CMG), mengungkapkan bahwa perangkat lunak 'Active-Listening' menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data suara dari mikrofon ponsel, laptop, atau asisten rumah tangga pintar.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
Google sendiri dikabarkan akan membuat Snapchat sebagai aplikasi yang berdiri sendiri, sama seperti Instagram di Facebook. Hanya saja, belum ada konfirmasi apapun dari keduanya hingga kini.
Awalnya, Facebook menawarkan dana akuisisi sama seperti ketika situs jejaring sosial nomor satu dunia ini mengakuisisi Instagram di pertengahan tahun 2012 lalu.
Setelah berjalan alot, Facebook kembali menawarkan nilai lebih sebesar USD 3 miliar kepada Snapchat, namun tidak disangka, jumlah uang tersebut ditolak oleh pihak Snapchat.
Mengutip tulisan di All Facebook (13/11), Co-Founder dan CEO Snapchat Evan Spiegel mengatakan bahwa dia tidak ingin menjual apa yang telah dia rintis selama ini setidaknya sampai awal tahun 2014 mendatang.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaGoogle menghabiskan Rp 40 miliar untuk merayu Noam Shazeer yang dianggap penting bagi mereka. Terutama untuk pengembangan AI.
Baca SelengkapnyaSamsung menurunkan harga Galaxy S24 sebesar USD200 menjelang peluncuran iPhone 16, strategi untuk bersaing dengan Apple dan Google.
Baca SelengkapnyaGoogle dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaIklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca Selengkapnya