Sharp Indonesia Bangun Pabrik AC untuk Pasar ASEAN Senilai Rp 582 Miliar
Merdeka.com - PT Sharp Electronics Indonesia membuat sejarah baru dengan memulai pembangunan pabrik air conditioner (AC) sebagai basis produksi dan ekspor untuk negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Pabrik ini menelan investasi sebesar 4 miliar yen, setara Rp 582 miliar. Sharp Indonesiamematok penjualan 100.00 unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
Pembangunan pabrik baru ini ditandai dengan peletakan batu pertama di area pabrik Sharp Indonesia di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, pada 24 Februari lalu.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Dimana Slamet Sarojo membangun pabrik pertama? Hingga sekitar tahun 1959, Slamet membangun pabri sirlak (campuran plitir kayu), di bawah PT Eka Djaja di Semarang.
-
Siapa yang memimpin ekspansi bisnis Delta Electronics di Indonesia? 'Peluncuran PT Delta Electronics Indonesia lebih dari sekadar langkah ekspansi bagi kami. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk mendukung visi Indonesia dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,' kata David Leal, Vice President SEA Business Delta Electronics, saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis (7/11/2024).
-
Bagaimana Pabrik Kesono berkembang? Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik.
-
Kenapa AC modern baru ditemukan tahun 1902? Sementara, AC modern baru ditemukan di tahun 1902 dan dikembangkan di hunian-hunian pada tahun 1930-an. Harganya mulai terjangkau pada tahun 1947.
-
Kenapa Indonesia buat Motor Listrik? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
Di lahan seluas 3,5 hektare, pabrik AC Sharp akan mulai beroperasi pada awal 2023. Pada tahun pertama operasi, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun, yang akan ditingkatkan 150.000 unit untuk tahun berikutnya.
Pabrik AC Sharp ini akan memproduksi produk AC tipe inverter dan non-inverter sekaligus membuka lapangan kerja.
“Indonesia adalah pasar menjanjikan, oleh karena itu untuk memenuhi permintaan produk AC dengan harga kompetitif, kami memutuskan membangun pabrik di Indonesia. Melalui pabrik AC ini, kami optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia,” ujar Shinji Teraoka, Presiden Direktur Sharp Indonesia, dalam rilisnya.
Teraoka-san melanjutkan, ke depan kami akan membangun sistem pasokan yang stabil, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh pasar ASEAN. Kami juga akan memproduksi model AC dengan nilai tambah seperti fitur teknologi AIot.
Sharp Indonesia menargetkan produk AC yang diproduksi di pabrik baru punya konten lokal 50 persen lebih. Sharp juga memiliki ruang untuk melakukan perluasan pabrik guna meningkatkan produksi dalam negeri.
“Oleh karena itu, kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri," ujar Teraoka.
Sebelumnya Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, produk AC merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya besar, yaitu US$ 0,49 miliar pada tahun lalu. Maka itu, Kementerian Perindustrian sedang mendorong program substitusi impor 35 persen pada akhir tahun ini, yang mana salah satu produk lima elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC.
Pabrik baru Sharp ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan memasang sistem pembangkit tenaga surya di atap pabrik. Daya listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk penerangan, jalur produksi, dan lain-lain. Selain untuk mengurangi beban lingkungan dengan mengadopsi struktur atap yang memungkinkan penerangan dengan menggunakan cahaya alami dan mengeluarkan panas dalam ruangan.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik AC Sharp yang berdiri di lahan seluas 3,5 hektare ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaBYD Motor Indonesia mengkonfirmasi tidak akan ada perbedaan harga signifikan ketika nanti dirakit lokal. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBahkan, dalam waktu dekat perusahaan gas kaca tersebut berencana untuk menambah investasi hingga Rp8 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk sepeda listrik karya anak bangsa ke pasar Amerika dan Eropa.
Baca SelengkapnyaBYD adalah kependekan dari Build Your Dream, sebuah merek mobil listrik Tiongkok yang sempat menjadi produsen electric vehicle nomor satu dunia melampaui Tesla.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan Indonesia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait ekspor listrik.
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaKulkas terbaru ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus untuk diekspor ke 14 negara.
Baca Selengkapnya