Sharp Indonesia Produksi Mesin Cuci ke-10 Juta Unit Kala Pandemi
Merdeka.com - PT Sharp Electronics Indonesia Teranyar mencatat produksi mesin cuci ke-10 juta unit per 1 Juli tahun ini. Ini merupakan prestasi di tengah kondisi perekonomian nasional terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Bukanlah sesuatu yang mudah bagi sebuah perusahaan manufaktur dapat terus aktif melakukan produksi produk dan mencetak sejarah baru di masa pandemi seperti sekarang,” ujar Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, dalam rilisnya, kemarin.
Pencapaian ini pun menambah sederet prestasi sebelumnya, seperti penghargaan Top Brand Awards, Indonesia Best Brand Awards, hingga Indonesia Customer Satisfaction Awards 2021 sebagai produk yang memiliki posisi teratas dalam benak konsumen akan kualitas sebuah produk mesin cuci.
-
Mengapa mesin cuci hemat energi penting bagi pasangan baru? Sebagai pasangan baru, mungkin rutinitas rumah tangga jadi lebih banyak dari sebelumnya. Itulah mengapa, mesin cuci hemat energi wajib dimiliki karena bisa sangat membantu.
-
Bagaimana Indah meningkatkan efisiensi produksi? Seiring dengan bertambahnya permintaan, Indah menyadari perlunya meningkatkan efisiensi. Bersama suami, dia mulai mencari mesin pengaduk adonan yang bisa membantu mempercepat proses produksi. Setelah melakukan survei di beberapa pabrik di Malang, Indah akhirnya menemukan mesin yang cocok.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa harus bersihkan kerak mesin cuci? Jika tak segera dibersihkan, noda tersebut bisa menempel pada pakaian yang dicuci di dalamnya. Tak hanya itu, noda kerak juga dapat menghambat dan merusak kinerja mesin cuci.
-
Bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksi? Dengan meningkatkan efisiensi produksi, biaya produksi dapat ditekan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan inflasi. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan karyawan, investasi di bidang teknologi dan infrastruktur, atau mengurangi beban regulasi yang menghambat produktivitas.
Bangga atas produksi ke-10 juta unit, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka turut menyampaikan apresiasinya.
“Kami ingin mengucapkan rasa syukur di tengah tekanan pandemi ini, kami tetap dapat mempertahankan konsistensi produksi. Selain kerja keras dan efisiensi yang dilakukan oleh internal, capaian ini juga tidak terlepas dari loyalitas konsumen Sharp yang terus mendukung kinerja perusahaan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kesetiaannya menggunakan produk Sharp," kata Teraoka-san.
Sharp Electronics Indonesia mengawali produksi mesin cucinya pada 2008 di Pulogadung, Jakarta Timur, dengan luas pabrik 4.537 meter persegi. Produksi mesin cuci dua tabung ini untuk memenuhi pasar Indonesia.
Kemudian pada 2013, Sharp memindahkan lokasi pabrik mesin cucinya ke Kawasan Industri Karawang Internasional Industrial City (KIIC), Karawang Barat, Jawa Barat. Menempati area 11.400 meter persegi, pabrik mesin cuci terbaru ini dilengkapi mesin- mesin berteknologi terkini.
Seiring peningkatan permintaan, pada Juli 2019, ekpansi dilakukan dengan menambah lini terbaru, memproduksi mesin cuci satu tabung/full auto guna memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dan meningkatkan kapasitas ekspor.
Inovasi Fitur Lokal
©2021 Merdeka.com
Kesetiaan konsumen tidak lepas dari inovasi dengan menambah fitur lokal di produk mesin cuci, seperti Dolphin Waves Series dan Hijab Series untuk jenis dua tabung. Begitu pula dengan lini Full Auto / 1 tabung seperti Megamouth 2.0 yang memiliki fitur anti-bacterial coating, sehingga dapat menekan pertumbuhan bakteri.
Pada sisi penggunaan daya mesin cuci ini juga dilengkapi teknologi J-Tech Inverter sehingga dapat menghemat daya dan juga mengurangi kebisingan.
Berkat keunggulan produk-produk tersebut mesin cuci Sharp Indonesia berhasil menguasai pasar, dengan memuncaki riset konsumen Top Brand Index 2021 dengan angka 22,5 persen (Top Brand Awards Index 2021).
Berupaya untuk terus mempertahankan posisinya sebagai market leader PT Sharp Electronics Indonesia tidak berhenti untuk terus memanjakan konsumennya melalui beragam inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Capaian 10 Juta produksi mesin cuci menjadi acuan kami untuk tersu bekerja lebih keras lagi agara dapat terus memberikan layanan terbaik bagi konsumen dan berhasil untuk memproduksi produk mesin cuci hingga 100 juta unit di masa depan.” tutup Andry. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik AC Sharp yang berdiri di lahan seluas 3,5 hektare ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar.
Baca SelengkapnyaSharp mulai memfokuskan pada jenis mesin cuci front loading. Potensi pasarnya masih besar.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pengusaha oleh-oleh Ajik Krisna mencuri perhatian karena sukses bangkit dari keterpurukan saat pandemi dan kini punya showroom mobil mewah.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaMendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden menekankan bahwa tutupnya pabrik perusahaan dalam negeri bernama PT Sepatu Bata Tbk itu tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya