Siapkan pesenjataan! Minggu sore, cincin api muncul di langit!
Merdeka.com - Setelah Supermoon yang sangat indah beberapa waktu lalu, kini orang-orang yang berada di daratan Asia bagian timur dan penduduk Amerika Serikat di sebelah barat dapat menikmati satu lagi pemandangan langit yang tak kalah spektakuler.
Pada hari minggu depan ini (20/05), astronom memperkirakan bahwa bulan akan menghalangi lingkar matahari atau yang disebut dengan gerhana matahari. Gerhana matahari kali ini akan sangat indah karena letak bulan akan berada tepat ditengah-tengah diameter matahari. Apabila dibayangkan, gerhana matahari kali ini mirip seperti cincin raksasa yang menyala di langit.
Menurut Msn.com, gerhana matahari kali ini disebut dengan annular solar eclipse atau dalam bahasa latin disebut annulus yang berarti cincin kecil. Gerhana matahari ini dapat disaksikan oleh sebagian besar wilayah Asia, Pasifik, dan beberapa bagian di Amerika Latin sebelah utara dan barat. Kawasan Amerika serikat dan Kanada juga dapat menikmati pemandangan ini namun terbatas untuk beberapa bagian saja.
-
Kapan api di Gunung Wingen diperkirakan mulai berkobar? Sebagian besar ilmuwan meyakini api telah menyala setidaknya selama 6.000 tahun, meskipun beberapa berpendapat itu jauh lebih tua.
-
Apa cahaya misterius yang muncul di langit? Dilansir laman the Jerusalem Post, sejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit sekitar tiga menit sebelum gempa terjadi.
-
Bagaimana api biru di Dieng muncul? Pembakaran gas belerang bawah permukaan tanah menghasilkan api biru yang menakjubkan di malam hari di kawah Sikidang.
-
Bagaimana api di Gunung Wingen menyebar? Sama seperti sebongkah batu bara yang memutih di perapian, api tanpa api perlahan merayap melalui batu bara dengan kecepatan sekitar 1 meter per tahun.
-
Kapan bumi memiliki cincin? Sebuah penelitian terbaru menantang apa yang selama ini kita ketahui tentang planet bumi ini, yang menunjukan sebelumnya sekitar 466 juta tahun yang lalu bumi memiliki sebuah cincin layaknya planet Saturnus.
-
Apa yang terjadi pada Cincin Saturnus di tahun 2025? Pada bulan Maret 2025, sudut ini akan mencapai 0 derajat. Sehingga melihat cincin Saturnus akan serupa dengan melihat selembar kertas yang menghadap ke atas ketika ditempatkan di ujung lapangan sepak bola.
Menurut para Space.com, dalam gerhana matahari kali ini, bulan akan menutupi sekitar 94 persen permukaan matahari. Pada tanggal 20 Mei, fenomena alam ini akan menampakkan diri di Amerika Utara dan pada tanggal 21 Mei, sore hari, gerhana matahari ini dapat dinikmati oleh masyarakat di kawasan Asia.
Sebuah peringatan yang disampaikan oleh para astronom bahwa dilarang untuk melihat ke arah terjadinya gerhana secara langsung dengan mata telanjang, walaupun tertutup oleh bulan, namun beberapa sinar matahari akan dapat membakar retina manusia. Disarankan untuk mengamati dan menikmati pemandangan langit ini dengan menggunakan filter atau kacamata khusus.
Wow, setelah Supermoon menghiasi malam hari dan dijadikan sebagai model oleh banyak fotografer dari berbagai penjuru dunia, minggu besok giliran matahari yang akan menjadi model bagi banyak fotografer tersebut. Memang, keindahan langit dan kuasa Tuhan tidak terbatas. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca Selengkapnyawarga sipil berada di lokasi telah dievakuasi ke tempat lebih aman
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaAwas! Gunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaGudang Peluru di Ciangsana Terbakar, Kobaran Api Masih Terjadi
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca Selengkapnya