Simulasikan penggunaan Google Glass lewat layanan ini
Merdeka.com - Jika Anda merasa harga USD 1.500 atau sekitar Rp 15 juta terlalu mahal untuk sebuah Google Glass, jangan khawatir. Saat ini, sudah ada aplikasi simulasi Google Glass yang dinamakan Glass Sim.
Seperti yang dilansir oleh Cnet (13/5), simulator ini diciptakan oleh Mutual Mobile, sebuah perusahaan yang berfokus untuk membuat produk mobile dan mengembangkan simulator bagi para pengembang. Sehingga, ketika banyak yang bertanya-tanya seperti apa rasanya memakai Google Glass, Mutual Mobile pun membuat peraganya.
Untuk menggunakan simulasi ini sendiri Anda tak harus membeli peralatan khusus atau apapun. Cukup dengan mengunjungi laman yang telah disediakan dan menjelajahinya secara langsung.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Dimana simulasi ini dilakukan? Simulasi Percobaan ini dilakukan dalam sebuah simulasi yang dibuat oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Tanah yang dipakai juga bukan tanah Bulan sungguhan.
-
Bagaimana memanfaatkan jendela rasa? Untuk memaksimalkan potensi jendela rasa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua:Berikan Rasa yang Beragam Sejak Dini Pada usia 6 bulan, saat bayi mulai diperkenalkan dengan MPASI, jangan ragu untuk mengenalkan berbagai jenis makanan.
-
Bagaimana ilusi optik terjadi? Peristiwa ilusi terjadi akibat pembelokan cahaya saat melewati lapisan udara dengan suhu yang berbeda
-
Apa fungsi Google Lens yang baru? Google Lens baru saja meluncurkan pembaruan yang menarik, yang membuat pencarian informasi menjadi lebih mudah tanpa harus mengetik di perangkat saat menggunakan Google. Sekarang, kamu dapat merekam video pendek sambil mengajukan pertanyaan tentang objek di sekitarmu.
Setelah masuk ke dalamnya, tinggal mengunggah gambar mengenai apa yang ingin Anda gunakan sebagai latar belakang. Maka, latar belakang ini pun akan diubah menjadi screenshot dari sudut pandang mengguna Google Glass.
Sayangnya, tidak ada lagi kegunaan simulasi ini selain menunjukkan gambar tersebut. Hal ini wajar karena memang belum ada satu pun aplikasi pendukung Google Glass yang siap untuk digunakan. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.
Baca SelengkapnyaMeta mengungkap kacamata AR baru bernama Orion yang dikendalikan oleh otak. Teknologi ini berpotensi menggantikan smartphone dan TV.
Baca SelengkapnyaMakin canggih, Google Lens sekarang bisa lakukan tanya jawab pertanyaan lewat video, simak caranya di sini.
Baca SelengkapnyaZuckerberg memperkenalkan prototipe kacamata pintar holografik, Orion, yang memungkinkan pengguna melihat objek digital yang dilapisi dunia nyata.
Baca SelengkapnyaIni merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Baca SelengkapnyaSiapa pun yang memakai kacamata ini akan merasakan nuansa kekuatan yang berbeda dibanding manusia lainnya.
Baca SelengkapnyaGoogle tak ingin ketinggalan dengan Microsoft melalui Bing soal AI.
Baca SelengkapnyaMeta memperkenalkan kacamata AR Orion yang ringan dan tanpa kabel, menantang Apple Vision Pro dalam perlombaan menuju masa depan augmented reality.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lima fitur baru terbaik yang nantinya dapat digunakan.
Baca SelengkapnyaAda efek yang tak pernah diduga orang-orang saat pengguna memakai Apple Vision Pro.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa aplikasi yang dapat digunakan penyandang disabilitas.
Baca Selengkapnya