Singapura dan Korsel ternyata juga jadi kaki tangan Amerika
Merdeka.com - Selain Australia, ternyata Amerika Serikat punya banyak teman mata-mata di Asia. Dua di antara dari sekutu Amerika ini adalah Singapura dan Korea Selatan.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (25/11), hal ini terungkap setelah Edward Snowden kembali membocorkan dokumen rahasia yang dimiliki oleh NSA. Disebutkan, dua negara ini ternyata giat menyadap kabel jaringan telekomunikasi bawah laut yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh NRC Handelsblad juga mengeluarkan sebuah peta persebaran tindakan mata-mata Amerika Serikat dan sekutunya yang disebut dengan nama Five Eyes yang memantau jaringan kabel fiber optik di 20 lokasi di seluruh dunia. Sekutu ini yang salah satunya adalah Australia, Inggris, dan Kanada juga diketahui saling bertukar informasi intelijen yang melibatkan para operator telekomunikasi lokal.
-
Bagaimana data negara di Swedia bocor? International Business Machine (IBM), perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat memberikan sejumlah data kepada subkontraktor di Republik Ceko dan Serbia.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Apa isi dokumen Pentagon Papers? Dokumen-dokumen ini mengungkapkan fakta-fakta penting yang telah disembunyikan dari mata publik. Judul resmi penelitian tersebut adalah “Report of the Office of the Secretary of Defense Vietnam Task Force,“ meskipun nantinya terkenal sebagai Pentagon Papers.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang mundur karena data negara bocor? Kejadian tersebut menyebabkan Presiden Sistem Pensiun Jepang, Toichiro Mizushima mengundurkan diri dari jabatannya.
Dalam peta tersebut juga diungkapan bahwa Singapura dan Korea Selatan juga bertindak sebagai pihak ketiga yang membantu Five Eyes. Sydney Morning Herald sendiri pada Agustus lalu sebenarnya telah mengungkap adanya keterlibatan SingTel dalam kegiatan mata-mata ini.
Operator telekomunikasi asal Singapura tersebut ketahuan memfasilitasi agen intelijensi untuk mengakses trafik telekomunikasi dalam kabel fiber optik SEA-ME-WE-3 yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Kementrian Pertahanan Singapura juga diketahui bekerja dengan DSD untuk saling bertukar data intelijensi.
Adanya temuan ini makin membuktikan bahwa NSA ternyata tidak bekerja sendiri dalam tindakan mata-matanya. Agensi penyadapan milik Amerika Serikat tersebut ternyata memiliki jaringan yang dinamakan Five Eyes dan mampu memantau komunikasi di hampir seluruh belahan dunia. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPerintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kemenkominfo bekerja sama dengan Singapura untuk membahas hoaks Pemilu.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaUnit kapal selam dikenal sebagai pasukan elite. Salah satu misi rahasia yang pernah dijalani adalah menyelundupkan senjata ke daerah konflik.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca Selengkapnya