Siri dicekal di China
Merdeka.com - Sudah menjadi sebuah fakta jika Apple sering berurusan dengan masalah hak paten. Kini giliran sebuah perusahaan asal China yang menggugat Apple atas tuduhan pencurian ide salah satu produk mereka.
Perusahaan bernama Zhizhen Network Technology Coorporation, Shanghai, China, menuntut Apple ke pengadilan di China terkait masalah hak paten salah satu aplikasi Apple bernama Siri. Siri merupakan asisten pribadi cerdas dan navigator pengetahuan yang bekerja sebagai aplikasi untuk iOS. Aplikasi ini menggunakan bahasa Inggris, Jerman, Jepang dan Perancis untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tindakan dengan mendelegasikan permintaan untuk satu set layanan web.
Dikutip dari The Register (27/03), Zhizen menuntut Apple atas tindakan pencurian ide yang digunakan pada aplikasi Siri. Zhizen mengklaim memiliki aplikasi serupa bernama Xiao i Robot. Perusahaan asal China telah menciptakan aplikasi tersebut pada tahun 2004 atau tiga tahun sebelum Apple meluncurkan aplikasi serupa bernama Siri. Zhizen juga mendapatkan hak paten atas aplikasi Xiao i Robot ini pada tahun 2006.
-
Mengapa Apple menggabungkan Siri dengan ChatGPT? Perubahan ini diharapkan membuat Siri semakin relevan dalam persaingan teknologi AI yang semakin ketat, memberikan pengguna Apple pengalaman interaksi yang lebih lancar dan alami.
-
Mengapa Apple mengembangkan AI? Dengan strategi ini, Apple berharap dapat mempercepat pengembangan AI dan menjadikannya bagian integral dari pengalaman pengguna Apple.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa itu Apple Intelligence? Apple berencana untuk memperkenalkan Apple Intelligence di hampir setiap perangkat dengan layar pada 2026.
-
Siapa yang mendirikan Apple Computer Company? Di tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak resmi mendirikan Apple Computer Company, dengan produk pertama mereka, Apple I, berupa papan sirkuit yang dibuat untuk para penggemar yang ingin merakit komputer sendiri.
"Perusahaan kami akan meminta Apple untuk menghentikan proses manufaktur dan penjualan produk yang menggunakan hak paten teknologi kami (Xiao i Robot), Apple harus melakukannya seketika setelah pelanggaran ini dikonfirmasi (pengadilan)," kata Weijiang, seorang pengacara yang mewakili Zhizhen. "Kami tidak menyangkal kemungkinan untuk menuntut kompensasi di masa depan." tambah pengacara pihak Zhizen tersebut. Sidang ini sendiri rencana akan mulai bergulir mulai bulan Juli mendatang.
Masalah terkait aplikasi Siri di China ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Siri juga pernah dituntut atas dugaan kasus pornografi dan prostitusi di negara China. Hal ini terkait adanya jawaban atas pertanyaan mengenai kemungkinan tempat yang menyediakan fasilitas prostitusi pada aplikasi cerdas milik Apple tersebut.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaiPhone dinilai memiliki aturan privasi ketat yang menyulitkan petugas anti-korupsi untuk menyelidiki HP para oknum yang ditengarai sebagai koruptor.
Baca SelengkapnyaPenjualan Apple di China tak begitu menggembirakan sehingga terdampak pada harga saham.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCEO Twitter, Elon Musk memulai gerakannya mengganti merek Twitter menjadi X. Bahkan, dia sudah memulai penggantian logo hingga membeli domain website X.com.
Baca Selengkapnya