Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sistem keamanan komunikasi informasi Indonesia lemah

Sistem keamanan komunikasi informasi Indonesia lemah Ilustrasi Penyadapan © 2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus penyadapan yang perlahan sudah memudar pemberitaannya, kali ini kembali naik karena bocornya data pelanggan Telkomsel dan Indosat berbuntut panjang.

Oleh karenanya, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menegaskan untuk memperketat sistem komunikasi Tanah Air. Selain tudingan terhadap Telkomsel dan Indosat, muncul dugaan pula ada intel asing di tubuh Kementerian Perdagangan.

"Upaya-upaya peningkatan kewaspadaan dilakukan seperti kerja sama Kemenlu dengan Lembaga Sandi Negara dan Badan Intelijen Negara ditingkatkan," kata Marty dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/02).

Orang lain juga bertanya?

Marty juga mengatakan bahwa tidak hanya dalam sisi hardware atau perangkat kerasnya saja yang perlu diperketat namun juga meminimalkan sisi software dan IT nya agar aksi penyadapan tersebut tidak kembali terulang.

Dalam Raker itu, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai penyadapan itu terjadi karena lemahnya sistem keamanan komunikasi informasi Indonesia.

Selain itu dia menilai sistem persandian digunakan tidak lebih dari 50 persen institusi di Indonesia.

"Lalu perangkat teknologi dalam komunikasi termasuk satelit saja masih menyewa," tegasnya.

Mahfudz menilai permasalahan itu apabila dibedah maka akan terbuka bahwa sistem telekomunikasi Indonesia liberal yang ditunjukkan dengan penguasaan saham perusahaan telekomunikasi oleh asing. Hal itu menandakan bahwa liberalisasi telekomunikasi tanpa mempertimbangkan aspek nasionalitas bangsa.

"Jika pemerintah tidak memperbaiki sistem informasi itu maka akan terus dikejar wartawan yang mempertanyakan munculnya penyadapan lagi," katanya.

Indonesia kembali muncul dalam pemberitaan terkait skandal penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat yang kali ini terkait praktik firma hukum Amerika Serikat.

Kasus itu dimuat dalam harian The New York Time yang dilansir Sabtu (15/02) yang dibocorkan mantan kontraktor NSA Edward J Snowden.

Berdasarkan dokumen itu menyebutkan NSA memantau setiap firma hukum Amerika yang bekerja mewakili negara asing dalam sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat. Salah satu negara asing yang memenuhi kriteria tersebut adalah Indonesia.

Menurut dokumen yang didapat pada Februari 2013, Pemerintah Indonesia telah merekrut sebuah firma hukum Amerika untuk membantu menangani sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat. Sengketa itu terkait dengan masalah tembakau, rokok dan udang. (mdk/das)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
Satelit Diklaim Lebih Gampang Dihack daripada Komputer, Ini Penyebabnya
Satelit Diklaim Lebih Gampang Dihack daripada Komputer, Ini Penyebabnya

Tidak ada perlindungan yang signifikan dalam sistem satelit. Semua disebut bisa dieksploitasi.

Baca Selengkapnya
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan

Bagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?

Ada hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.

Baca Selengkapnya
Penerapan Sanksi Hukum di Ranah Siber Dianggap Belum Maksimal
Penerapan Sanksi Hukum di Ranah Siber Dianggap Belum Maksimal

Maraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.

Baca Selengkapnya
Setelah Telkom Grup dan DTP, Kini Giliran Smartfren Tertarik Internet Satelit
Setelah Telkom Grup dan DTP, Kini Giliran Smartfren Tertarik Internet Satelit

Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.

Baca Selengkapnya
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi

BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.

Baca Selengkapnya
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur

SPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Harusnya Tak Perlu Bekerja Sama dengan Starlink untuk Sektor Kritikal, Dampak Buruknya Lebih Banyak
Pemerintah Harusnya Tak Perlu Bekerja Sama dengan Starlink untuk Sektor Kritikal, Dampak Buruknya Lebih Banyak

Ada banyak dampak buruk bila suatu saat penggunaan Starlink sudah masif.

Baca Selengkapnya
Reaksi Menkominfo Soal Kekhawatiran Operator Lokal Terkait Kehadiran Starlink Elon Musk
Reaksi Menkominfo Soal Kekhawatiran Operator Lokal Terkait Kehadiran Starlink Elon Musk

Hal itu disampaikan Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).

Baca Selengkapnya
Wamen Nezar Akui Masih Ada Gap Kualitas Internet di Indonesia
Wamen Nezar Akui Masih Ada Gap Kualitas Internet di Indonesia

Persoalan ini menurutnya juga harus ditindaklanjuti oleh pemerintah agar tidak ada lagi kesenjangan kualitas internet di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ramai Starlink Beroperasi Bukan di Wilayah 3T, Ini Respons Menkominfo
Ramai Starlink Beroperasi Bukan di Wilayah 3T, Ini Respons Menkominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.

Baca Selengkapnya