Situs berita terbesar Singapura dihack Anonymous
Merdeka.com - Situs resmi dari harian besar Singapura dilaporkan tidak berjalan sebagaimana mestinya hari ini. Hal ini disebabkan situs milik The Straits Times tersebut dihack oleh hacker yang mengatasnamakan Anonymous.
Seperti yang dilansir oleh BBC (1/11), serangan ini muncul setelah sebelumnya sebuah video propaganda muncul dari kelompok hacker terbesar dunia tersebut. Dalam videonya, Anonymous memang menyatakan akan menyerang infrastruktur Singapura.
Adapun motif di balik serangan ini adalah karena adanya aturan baru dalam pengelolaan situs berita di negeri tersebut. Selain itu, Strait Times juga diketahui menyangkal bahwa Anonymous akan serius dalam video tersebut.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
Oleh karenanya, hacker yang menyebut dirinya The Messiah atau bisa diartikan sang penyelamat tersebut pun menyerang situs ini. "Hai Strait Times: Kamu baru saja dihack karena coba menipu orang," tulis Anonymous dalam situs tersebut.
Memang, sebelumnya ST melaporkan dalam sebuah beritanya tentang video ancaman Anonymous tersebut. Namun, menurut hacktivist terbesar dunia itu, berita yang dibuat ST berbeda dari yang aslinya.
Dalam video tertulis bahwa Anonymous ingin berperang melawan pemerintah Singapura. Namun Strait Times menulis bahwa Anonymous ingin berperang melawan seluruh Singapura.
"Menurut kami hal itu bisa sangat menyesatkan," tulis Anonymous.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kemenkominfo bekerja sama dengan Singapura untuk membahas hoaks Pemilu.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMedia asing Channel News Asia menyoroti tajam kinerja Menteri Kominfo Budi Arie usai heboh PDSN dibobol hacker.
Baca SelengkapnyaJumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaBenarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca Selengkapnya