Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Situs jejaring sosial pun juga dapat angkat reputasi politisi

Situs jejaring sosial pun juga dapat angkat reputasi politisi Jejaring sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Seiring dengan perkembangan zaman, mau tidak mau segala hal nampaknya harus mengikutinya. Hal itu juga termasuk dalam hal politik serta perkembangan dan penggunaan jejaring sosial.

Menurut salah seorang pengamat politik sosial dari Universitas Indonesia Devi Rachmawati, reputasi seorang politisi juga dapat terbantu naik dengan menggunakan situs-situs jejaring sosial seperti Facebook atau juga Twitter.

"Bahkan seorang Barack Obama pun sangat peduli dengan jejaring sosial. Situs-situs sosial media itu, saat ini jadi reklame baru bagi para politisi," ujar Devi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/03).

Dia menambahkan anak muda yang mencapai 60 juta jiwa di Tanah Air, aktif dalam menggunakan situs jejaring sosial.

"Situs jejaring sosial sangat efektif dalam menjaring suara dari kaum muda," tambahnya.

Media seperti televisi dan koran kalah dibandingkan situs jejaring sosial dalam hal kecepatan. Selain itu, saat ini cenderung pemimpin yang dipilih adalah pemimpin yang mendekatkan diri pada rakyat.

Sementara Direktur Utama lembaga riset Katapedia Deddy Rahman mengatakan perkembangan sosial media saat ini sangat cepat. Hal itu menyebabkan banyak caleg yang melakukan kampanye secara visual di sosial media.

"Melalui situs jejaring sosial, kita menjadi tahu apa yang diperbincangkan oleh kelas menengah dan anak muda," kata Deddy.

Hasil survei lembaga riset Katapedia yang dilakukan 8 Januari hingga 8 Februari 2014, menempatkan Farhat Abbas sebagai capres terpopuler 23,85 persen, mengalahkan Jokowi yang menempati posisi kedua dengan 16,4 persen.

Menurut dia, kriteria capres idaman yakni kuat sebanyak 18,6 persen, muda sebanyak 13,93 persen, merakyat sebanyak 13,12 persen, berani sebanyak 9,75 persen, antikorupsi sebanyak 4,13 persen, dan lainnya.

"Capres kuat, muda, dan merakyat yang paling diidamkan masyarakat," katanya.

Popularitas partai yang banyak diperbincangkan di Twitter yakni PPP sebanyak 25,58 persen, PKS sebanyak 20,73 persen, Demokrat 14,57 persen, PDIP 10,17 persen, dan Golkar 9,75 persen.

Sementara jumlah perbincangan politik di jejaring sosial Facebook sepanjang 8 Januari hingga 8 Februari paling banyak mengenai capres yakni 65,8 persen, caleg 31,35 persen dan parpol 31,097 persen. (mdk/das)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.

Baca Selengkapnya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya

Di Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Lima Peluang Usaha Patut Dicoba Jelang Pemilu, Untungnya Besar
Lima Peluang Usaha Patut Dicoba Jelang Pemilu, Untungnya Besar

Bisnis digital marketing cocok untuk dijalankan, di mana bisnis ini menawarkan jasa pembuatan konten untuk melakukan kampanye.

Baca Selengkapnya
Tangkal Hoaks Terkait Pilkada dengan Literasi Digital
Tangkal Hoaks Terkait Pilkada dengan Literasi Digital

Peningkatan akses informasi lebih mudah, memilih sumber informasi yang kredibel, hingga menganalisis data dari berbagai sudut pandang dirasa sangat penting.

Baca Selengkapnya
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos

Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Contoh Poster Pemilu dan Cara Membuatnya dengan Benar
Contoh Poster Pemilu dan Cara Membuatnya dengan Benar

Poster pemilu memiliki peran strategis dalam menciptakan kesadaran politik dan membentuk opini publik.

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya
Buzzer adalah Sekelompok Orang yang Menyebarluaskan Informasi, Berikut Pengaruhnya

Buzzer adalah sekelompok orang yang menyebarkan informasi, sering kali melalui platform media sosial untuk mempromosikan ide, produk, atau yang lainnya.

Baca Selengkapnya