Awas, pelanggan situs jual-beli rentan jadi korban virus DDoS
Merdeka.com - Perkembangan salah satu virus yang paling ditakuti, distributed denial of service atau DDoS, di dunia sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan observasi dari Verisign, terdapat peningkatan jumlah serangan DDoS yang cukup menakutkan.
Mulai bulan Juli sampai September 2014, terjadi peningkatan frekuensi serangan DDoS lebih dari 20 persen dengan besaran rata-rata di atas 10 Gbps. Bahkan Verisign mencatat ada sebuah serangan DDoS dengan besaran hingga 90 Gbps! Serangan virus ini menjadi salah satu serangan DDoS terkua tahun ini.
Serangan DDoS super tersebut ternyata dialami oleh seorang pelanggan di bidang e-commerce alias situs jual beli. Serangan tersebut ditujukan untuk mengganggu kemampuan komersial online penting dari si pelanggan.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Kenapa ransomware menyerang pengguna? Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
Selain itu, menurut lembaga keamanan internet global tersebut para hacker semakin gigih melancarkan serangan cyber, serangan pun kini sudah ditargetkan secara spesifik dengan jumlah attack lebih dari tiga kali per target.
Mengingat sasaran serangan terbesar dialami oleh e-commerce, Verisign pun mengatakan bila industri e-commerce dan finansial harus lebih awas terhadap DDoS di sisa tahun 2014. Apalagi menjelang masa natal dan akhir tahun di mana terjadi masa puncak pendapatan dan interaksi dengan pelanggan.
Di sisi lain, data Verisign menunjukkan bila e-commerce bukanlah industri yang paling banyak mendapat serangan DDoS. Industri yang paling sering dihajar virus DDoS ternyata adalah industri media dan hiburan yang mewakili lebih dari 50 persen serangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut informasi seputar tren serangan DDoS di kuartal ketiga tahun ini silahkan kunjungi http://www.verisigninc.com/.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaSarjito tak bisa menyebut berapa potensi kenaikan angka transaksi pinjaman online demi berburu barang di Harbolnas.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaDalam pesan itu, nasabah diminta untuk membayar cicilan atas pinjamannya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaEmpat dari Lima Orang Indonesia Mudah Tertipu Transaksi Online, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaRT RW net ilegal berpotensi merugikan ISP legal karena banyak faktor.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca Selengkapnya