Situs Keamanan Australia sempat pingsan semalaman
Merdeka.com - Situs Keamanan Nasional Australia atau Austraian National Security jadi sasaran serangan hacker semalam dan sempat rontok selama beberapa jam sebelum akhirnya pulih kembali setelah ganti alamat internet protocol (IP).
Sempat rontok diserang ribuan hacker yang melancarkan serangan secara distributed denial of services (DDOS) situs Australian National Security segar dan dapat diakses kembali sejak pagi tadi.
Namun begitu, belum dapat dipastikan apakah situs ini akan terus stabil atau tidak karena serangan dan gempuran masih berlanjut.
-
Siapa yang dihubungi untuk mengembalikan akun YouTube dihack? Berikut adalah cara paling mudah menghubungi YouTube untuk memulihkan akun kena hack.
-
Bagaimana cara mengembalikan akun YouTube yang dihack? Berikut adalah cara mudah menghubungi dan melaporkan pihak YouTube bahwa akun yang dimiliki terkena retas melalui Twitter.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara mengembalikan HP yang di hack? Langkah ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada sisa-sisa serangan yang tersisa pada perangkat.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
Sebagaimana diketahui, malam ini tim hacker Indonesia terus melakukan penyerangan terhadap situs-situs pemerintah Australia. Dan kali ini yang menjadi sasaran adalah situs keamanan nasional Australia yang beralamat di www.nationalsecurity.gov.au. Akibat serangan DDOS, situs ini rontok dalam waktu sekejap.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, dari daftar-daftar situs yang down pada malam ini dari situs www.status.ws, diketahui bahwa status situs ini adalah -1 atau server error.
Diduga server tidak memiliki anti DDOS sehingga server rontok karena dikirimi paket data yang sedemikian banyak dalam waktu singkat. Situs inipun tidak bisa diakses jika kita mengetikkan www.nationalsecurity.gov.au semalaman.
Serangan ini merupakan serangan lanjutan para hacker setelah beberapa hari lalu, para hacker menggempur situs Angkatan Udara Australia di www.airforce.gov.au. Walaupun di pagi hari situs The Royal Australian Air Force (RAAF) sudah dapat dibuka kembali, situs ini sempat semaput diserang hacker bertubi-tubi dengan DDOS attack.
Situs ini sempat tidak bisa dibuka atau diistilahkan oleh kalangan peretas dengan '404 not found'. Namun, nampaknya sistem pengamanan situs ini sama dengan situs www.rba.gov.au yang merupakan situs Reserve Bank Australia dimana walaupun server rontok tapi masih bisa up setelah ganti IP. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.
Baca SelengkapnyaJika diketik kalimat ini di Google, semua data pribadi akan disedot hacker.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan update terbaru kondisi Pusat Data Nasional Sementara yang mengalami down.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPolri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaTak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca SelengkapnyaDitjen Imigrasi memastikan seluruh layanan terkait keimigrasian telah pulih 100 persen.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca Selengkapnya