Situs pemerintah Filipina di-hack oleh Anonymous
Merdeka.com - Pemerintah di Asia minggu ini dibuat sibuk oleh para hacker. Di saat Singapura sedang berurusan dengan seseorang (atau kelompok) bernama 'The Messiah' yang mengaku sebagai perwakilan dari kelompok Anonymous, pemerintah Filipina juga kemarin berurusan dengan hal yang mirip, oleh kelompok yang juga mengaku sebagai bagian dari Anonymous.
Kami kemarin menerima kabar bahwa tujuh situs pemerintah Filipina telah di-hack oleh Anonymous. Seperti halnya yang terjadi di Singapura, kelompok ini memasang sebuah video dan pesan yang menjelaskan alasan di balik serangan tersebut. Video yang dimaksud muncul dengan pesan yang mirip dengan yang ada di Singapura: pemerintah belum melakukan yang terbaik dalam melayani rakyatnya. Pesannya mengatakan:
"Pemerintah, dalam berbagai aspek, mengecewakan rakyat Filipina. Apa yang dijanjikan akan diberikan kepada kami, yang dijanjikan akan diberikan oleh para pahlawan kami, mereka rampas. Izinkan kami mengingatkan kepada pemerintah bahwa keadilan, kebenaran, dan kebebasan itu bukan sekedar kata-kata, tapi perspektif."
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
Kelompok ini juga mengatakan bahwa akan ada 'gerakan' pada tanggal 5 November (Selasa) yang disebut 'million mask march' (gerakan sejuta topeng), dan mereka 'akan mencoba menorehkan sejarah.'
Gerakan ini sendiri mengajak orang-orang untuk berkumpul di berbagai lokasi di seluruh dunia untuk melawan penindasan dan kezaliman.
Mereka yang mengetahui insiden di Singapura mungkin tidak merasa asing dengan tanggal 5 November. Ya, 'The Messiah' mengajak rakyat Singapura memulai protes publik dengan mengenakan pakaian hitam dan merah serta menghitamkan foto profil Facebook mereka pada tanggal yang sama.
Kejadian di Filipina ini tampaknya dilakukan oleh kelompok hacker yang berbeda yang mendukung tindakan The Messiah di Singapura. Meskipun pemerintah Filipina belum memperlihatkan kinerja terbaiknya, rakyat sudah mengamati kinerja mereka dengan kekuatan sosial media.
Sampai saat ini, beberapa situs pemerintah Filipina yang diserang oleh Anonymous sudah bekerja seperti semula, dan beberapa masih belum bisa diakses. Berikut adalah lima situs yang masih belum pulih seluruhnya:
http://omb.gov.ph/ http://www.calasiao.gov.ph/ http://bolinao.gov.ph/ http://magarao.gov.ph/ http://www.vigancity.gov.ph/
Berikut pesan lengkap dari Anonymous yang muncul di tujuh situs tersebut kemarin (diterjemahkan oleh Tech in Asia):
Salam, rakyat Filipina. Kami adalah Anonymous.
Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Tapi ini adalah cara termudah untuk menyampaikan pesan kami kepada kalian, saudara-saudara kami yang sudah lelah dengan kekejaman, praktik demokrasi yang keliru, dan politisi yang egois.
Pemerintah, dalam berbagai aspek, mengecewakan rakyat Filipina. Apa yang dijanjikan akan diberikan kepada kami, yang dijanjikan akan diberikan oleh para pahlawan kami, mereka rampas.
Izinkan kami mengingatkan kepada pemerintah bahwa keadilan, kebenaran, dan kebebasan itu bukan sekedar kata-kata, tapi perspektif. Sebuah gerakan, sebuah revolusi, sedang terjadi, dan ini merupakan sebuah cara untuk menyuarakan pendapat, sebuah cara untuk bisa didengarkan.
Pada tanggal 5 November 2013, kami akan mencoba menorehkan sejarah. Tapi tentu saja ada beberapa orang yang tidak ingin kami berbicara, dan ada juga yang meragukan kami.
Kalian bisa makan, tidur, dan melakukan aktivitas sehari-hari kalian seperti kawanan domba dan melihat pemerintah menertawakan kalian.
Tapi jika kalian melihat apa yang kami lihat, merasakan apa yang kami rasakan, dan mencari apa yang kami cari, maka kami meminta Anda untuk bergabung dengan kami, pada tanggal 5 November di luar Batasang Pambansa dan membuka jalan menuju kebebasan – kebebasan dari belenggu pemerintah.
Anda telah dipanggil, dan dengan menonton ini, Anda telah dipilih.
Kepada pemerintah yang 'tidak korup', kami menantang kalian!
Bergabung dengan kami!Mereka yang korup – takuti kami.Mereka yang jujur – dukung kami.Mereka yang heroik – bergabung dengan kami.Kami adalah Anonymous.Kami adalah satu (One).Pemerintah, kalian bukan siapa-siapa (None).Kami adalah pasukan.Pada tanggal 5 November, kepada pemerintah: dengar dan mengertilah. Jika tidak, tunggu kami!
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaSindikat ini beraksi dengan meretas website pemerintahan hingga instansi pendidikan untuk mempromosikan judi online.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca Selengkapnya"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Andri
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta bekerja keras dan terus mencari cara yang efektif untuk memberantas judi online
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam, Hadi Tjahjanto blak-blakan, rencana strategi pemerintah usai pusat data nasional diserang oleh kelompok hacker.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika memblokir 2,1 juta website terkait perjudian online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMarkas itu dinamai kantor satelit oleh tiga pegawai Komdigi yaitu AK, AJ dan A.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher merilis kunci enkripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia.
Baca Selengkapnya