SleekFlow Jajal Pasar E-commerce Indonesia
Merdeka.com - SleekFlow mengumumkan peluncuran resminya di Indonesia. Startup berbasis Software as A Service (SaaS) Omnichannel social commerce ini, baru saja mendapatkan pendanaan senilai USD8 juta dari Tiger Global. SleekFlow berambisi untuk menawarkan dukungan terbaik kepada klien di Indonesia serta memenuhi kebutuhan pasar yang sedang berkembang di Indonesia.
SleekFlow ini didirikan pada tahun 2019 oleh Henson Tsai dan telah melayani lebih dari 5.000 bisnis secara global, termasuk Shopee Singapura, Giordano, dan Lalamove Hong Kong. Di Indonesia, SleekFlow dipimpin Asnawi Jufrie sebagai General Manager.
Dia dan tim Indonesia bertugas mendukung pengguna dengan platform social commerce terpadu, yang menggabungkan percakapan, katalog produk, solusi pembayaran, dan manajemen pesanan menjadi satu untuk bisnis lintas industri.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
Founder & CEO SleekFlow, Henson Tsai, mengungkapkan alasan mengapa perusahaannya masuk Indonesia. Menurut dia, negeri ini merupakan salah satu pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ASEAN dengan nilai yang diproyeksikan mencapai USD53.8 billion pada 2025.
"Saat ini, 80 persen merchants online di Indonesia memperoleh penjualan melalui saluran sosial dan messaging channels, dan SleekFlow bertujuan untuk membantu penjual lokal meningkatkan megatren yang sedang naik daun ini lebih jauh lagi," ungkap Henson dalam keterangannya, Kamis (8/12).
SleekFlow, kata Henson, dapat membantu sebagai akselerator penjualan untuk perusahaan, platform ini juga akan memperkenalkan fitur platform baru yang dapat disesuaikan bersama dengan tracking dan analytic tools untuk memberdayakan UMKM.
"Dan juga perusahaan besar dengan wawasan yang sangat berharga, yang dapat ditindaklanjuti sehingga mereka berada di batasan social commerce yang baru ini," tambah dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak sedikit dari orang yang menganggur sebenarnya memiliki skill yang dapat dijual.
Baca SelengkapnyaDuit investasi dari investor itu, akan dilakukan untuk beragam pengembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan data dan layanan digital telah mencatat kinerja positif di kuartal satu tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca Selengkapnya