Smartfren dan Esia selamatkan CDMA tahun ini
Merdeka.com - Merdeka.com - Sejumlah pengamat telekomunikasi telah mengungkapkan bahwa teknologi code division multiple access (CDMA) akan mati tahun ini. Hal itu karena dipicu makin langkanya ponsel CDMA di pasar, sementara vendor perangkat jaringan pun sudah enggan memproduksinya lagi karena peminatnya di dunia sudah hampir tidak ada.
Hal tersebut tentu saja membuat gelisah pengguna CDMA karena sewaktu-waktu layanannya di switch off oleh operator yang bersangkutan sementara nomor ponselnya sudah telanjur tersebar di relasi bisnis maupun keluarganya.
Namun, kegelisahan pengguna CDMA sedikit terobati setelah dua operator CDMA besar, yaitu PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Smartfren Telecommunication Tbk berkomitmen akan tetap menyediakan layanan CDMA tahun ini.
-
Kenapa Smartfren luncurkan eSIM Kuota S? Astiyanto Tri Muktiwibowo, Head of Products Smartfren mengatakan, pihaknya terus berinovasi memberikan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 'Seiring dengan semakin banyaknya perangkat genggam yang dapat menggunakan eSIM, Smartfren juga memberikan pilihan eSIM dan paket data dengan harga semakin kompetitif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati teknologi ini,' kata Astiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/7).
-
Kode telepon apa yang dimiliki Indonesia? Indonesia sendiri memiliki kode IDD dengan angka +62.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Apa itu teknologi wireless? Wireless adalah teknologi tanpa kabel yang mudah dan praktis.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Bahkan Smartfren sudah menyiapkan sederetan ponsel Andromax dual simcard tahun ini yang menandakan bahwa layanan CDMA belum akan mati tahun ini.
Smartfren menjamin tetap akan menggelar jaringan CDMA dan melayani pelanggannya, dan untuk tahun ini akan dimodernisasi di 2 ribu titik dengan investasi mendekati USD 100 juta.
Untuk menggelar jaringan, Smartfren menggunakan vendor ZTE dan Samsung, yang mana, sekitar 90 persen dari menara telekomunikasinya adalah menyewa. Sayangnya, jangkauan Smartfren tidak sampai wilayah Indonesia timur. Hal itu diklaim karena pihaknya selalu ingin memberikan layanan data dan suara yang prima, tidak asal-asalan.
Smartfren mengungkapkan pihaknya menargetkan jumlah pelanggan hingga 18 juta sampai akhir tahun ini dengan tambahan 4-5 juta.Operator tersebut masih enggan mengungkapkan rencana Smartfren untuk migrasi ke LTE mengingat pemerintahnya pun belum selesai menata frekuensinya.
Tak hanya Smartfren , Bakrie Telecom lewat brand Esia-nya pun menggebrak dengan memperkuat layanan data berbasis CDMA tahun ini. Esia menyatakan akan tetap menggunakan CDMA tahun ini dengan menggandeng lebih banyak lagi vendor handset.
Saat ini Esia baru menjalin kerja sama dengan PT Air Hidup (Alcatel) dan PT MKN (Cyrus). Namun, ke depan, anak usaha Bakrie & Brothers itu akan menggandeng lebih banyak lagi vendor, termasuk vendor dari Korsel, China, dan lainnya.
Esia sendiri hingga akhir tahun 2013 mencatat jumlah pelanggan sebanyak 11,4 juta orang. Tahun ini BTEL menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan melebihi rata-rata industri yang masih di kisaran 6-7 persen.
Dari sisi layanan data, Esia menargetkan peningkatan pendapatan hingga 100 persen dari tahun lalu dan menembak segmen menengah ke bawah atau pengguna data pemula.
Esia akan meluncurkan sejumlah ponsel pintar lainnya setelah yang paling baru adalah Maxpic dengan menggandeng Cyrus. Operator itu juga tengah membangun sebuah platform social media yang berisi layanan chatting, social networking, dan telepon.
Berkat dua operator itu lah, teknologi CDMA masih bisa selamat, setidaknya untuk tahun ini. (mdk/nva)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaSmartfren for Business dan PT Alita Praya Mitra mengumumkan kolaborasi strategis memperluas portfolio solusi teknologi Internet of Things.
Baca SelengkapnyaSiaran ini memanfaatkan teknologi pembagian jaringan (network slicing) khusus yang memanfaatkan infrastruktur 5G Standalone (SA) terkini.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur Smartfren justru menanyakan balik statement pemerintah soal BTS tak lagi dipakai setelah ada Starlink.
Baca SelengkapnyaIrjen Firman mengaku khawatir ke depan akan ada lagi Kasatlantas berjualan kelulusan SIM lagi
Baca SelengkapnyaData-data yang terenkripsi oleh ransomware LockBit Brainchiper tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan jaringan telekomunikasi yang semakin kompleks dan rentan perlu didukung teknologi mumpuni
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tujuan dari kerja sama Indosat Ooredoo dengan China Mobile.
Baca SelengkapnyaeSIM Smartfren Kuota S bisa didapat dengan mudah melalui situs resmi smartfren.com, dengan memilih menu eSIM dan produk Kuota S.
Baca SelengkapnyaJika SIM seumur hidup diberlakukan, negara berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp650 miliar per tahun.
Baca Selengkapnya