Smartphone, si canggih musuh FBI
Merdeka.com - FBI sangat kesal jika agen investigasi AS tersebut tak bisa mengakses isi smartphone. Tentu, di smartphone modern yang sudah terlindung enkripsi dan komitmen untuk tak akan membukanya oleh para produsen, FBI terhalang untuk melakukan pekerjaannya, yakni investigasi, lewat sumber data yang mungkin cukup lengkap dalam smartphone tersebut.
Melansir AP, sang direktur FBI Christopher Wray menyebut bahwa ada 6.900 perangkat smartphone yang butuh untuk diakses isinya terkait berbagai kasus, namun terhalang enkripsi.
Namun konsep enkripsi nampaknya memang memaksa FBI mengorbankan hal tersebut. Jika enkripsi berarti melindungi privasi Anda, berarti enkripsi melindungi Anda dari berbagai pihak: baik kriminal, pemerintah, investigator, atau siapapun. Narasi anti-proteksi yang diusung FBI sebenarnya pun akan mengurangi tingkat rasa aman kita terhadap privasi.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa yang ditemukan WHO tentang smartphone? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Bagaimana WHO meneliti smartphone? Penelitian sistematis terbaru ini menggunakan data yang jauh lebih besar dan komprehensif dibandingkan dengan yang dianalisis oleh IARC pada tahun 2011.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
Jadi bagaimana pun, penegak hukum selalu akan menginginkan akses ke lebih banyak data. Namun Para produsen teknologi tentu menjunjung tinggi kepercayaan konsumen dengan justru membuat sistem keamanan yang lebih aman lagi.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaPasalnya FBI pernah melakukan hal serupa namun tak berhasil.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus tersebut berawal adanya aduan dari Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Eletronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin.
Baca SelengkapnyaPolri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaQualcomm menginformasi bahwa para hacker berhasil mengeksploitasi bug zero-day yang cukup membahayakan bagi pengguna HP Android.
Baca SelengkapnyaBerikut HP yang kerap dipakai pemimpin tinggi dunia untuk berkomunikasi, ternyata bukan iPhone saja.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca Selengkapnya