Soal Akses Data Pengguna Lewat Facebook, Netflix Indonesia Angkat Bicara
Merdeka.com - Baru-baru ini, Netflix dan Spotify masuk dalam laporan New York Times terkait kebocoran data pengguna Facebook. Dalam laporan yang ditulis pada Selasa (18/12/2018) tersebut, disebut bahwa Facebook mengizinkan Netflix, Spotify, serta Royal bank of Canada untuk melihat langsung percakapan Facebook Messenger pengguna. Hal ini pun termasuk soal izin untuk membaca, menulis, dan menyunting pesan.
Terkait hal ini, platform streaming Netflix yang kini tersedia di Indonesia akhirnya angkat bicara.
Melalui keterangan resminya pada Kamis (20/12/2018) kepada Merdeka.com, Netflix memberikan klarifikasi bahwa perusahaan yang berpusat di AS tersebut tidak melakukan pengaksesan data pengguna.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Bagaimana orang mengakses berita? Di Inggris, hampir tiga perempat orang (73%) mengatakan mereka mendapatkan berita secara daring, dibandingkan dengan 50% untuk TV dan hanya 14% untuk media cetak.
-
Data apa saja yang diambil TikTok dari pengguna? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Dimana teknologi informasi dipakai? Ada 3 contoh teknologi informasi yang paling sering digunakan. Bahkan salah satunya sudah seperti bagian dari hidup banyak orang karena fungsinya yang begitu luas.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
"Selama beberapa tahun terakhir, kami mencoba berbagai strategi agar Netflix lebih terdengar di media sosial. Salah satu contoh dari strategi ini adalah pada tahun 2014 ketika kami meluncurkan fitur yang memungkinkan para pelanggan untuk merekomendasikan acara TV dan film kepada teman-teman mereka di Facebook melalui Messenger atau Netflix. Fitur tersebut tidak pernah menjadi populer sehingga kami menghentikan fitur tersebut pada tahun 2015," tulis Netflix dalam keterangan resminya.
"Kami sama sekali tidak pernah mengakses pesan pribadi milik pengguna Facebook apapun atau meminta akses untuk melakukan hal tersebut," lanjutnya.
Dari pernyataan tersebut, Netflix mengklaim hanya memiliki akses menyangkut daftar teman Facebook milik pelanggan, dan tidak memiliki akses untuk pesan-pesan pribadi termasuk soal penyuntingan pesan. Netflix juga menggarisbawahi bahwa mereka tidak pernah meminta izin akses pada pelanggan untuk melakukan hal tersebut.
Saat ini, fitur tersebut sudah tak lagi digunakan oleh Netflix baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Fitur ini sudah ditinggalkan platform streaming tersebut sejak 2015 karena tak populer untuk menjaring pelanggan baru.
Sekadar informasi, Netflix adalah layanan streaming yang masuk ke Indonesia sejak 2016 lalu. Dalam layanan tersebut, Anda bisa menikmati tayangan original Netflix berupa series, film, dokumenter, serta stand-up comedy. Selain itu masih banyak konten populer lain. Layanan ini bisa Anda dapatkan dengan berlangganan tiap bulannya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konten berkaitan dengan drama Korea menjadi jembatan untuk popularitas konten-konten di Netflix.
Baca SelengkapnyaWu Shangyuan menilai rencana pemerintah tersebut bakal mendorong publik beralih ke situs streaming ilegal.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca Selengkapnya"(Penyebab kebocoran) Nanti kami jelaskan setelah kami memanggil dirjen pajak hari Jumat," kata Menko Hadi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaDPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.
Baca SelengkapnyaData tersebut seolah menjadi komoditas yang diperjual-belikan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang telah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kebocoran NPWP tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca Selengkapnya