Soal internet gratis, operator jangan cuma pentingkan sisi bisnis
Merdeka.com - Facebook melalui internet.org saat ini sedang gencar melaksanakan program internet gratis di beberapa negara seperti, Zambia, Colombia, India, Guatemala, Tanzania, Ghana, Filipina dan Indonesia. Di Indonesia, Facebook bekerjasama dengan Indosat untuk memuluskan rencana programnya ini. Niat untuk menggratiskan layanan memang baik, tapi masih ada yang sebetulnya perlu diperhatikan lagi.
Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, mengharapkan agar operator juga memandang hal ini tidak hanya dari sisi bisnisnya saja melainkan lebih ke arah kepentingan nasional. Maklum, Facebook sebagai icon pemasaran sangat baik untuk meningkatkan pelanggan perusahaan.
"Ya, kita mengharapkan tidak seperti itu. Kerjasama tidak hanya kepentingan bisnis saja. Harus dipikirkan kepentingan nasional juga. Ini bukan kita menghalangi mereka artinya. Pemerintah pun juga harus memikirkan," ujarnya di sela-sela acara pisah sambut pengurus Mastel lama dengan yang baru di Jakarta, (05/05).
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Kenapa internet dikembangkan? Internet mulai dikembangkan di tahun 1960-an untuk memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti yang ingin berbagi informasi dan menyambungkan komputer yang satu dengan yang lain.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Kenapa internet berkembang di negara-negara tersebut? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
Dia pun berpandangan bahwa seharusnya pemain Over The Top (OTT) asing seperti Facebook harus berkontribusi membangun infrastruktur nasional.
"OTT harus bangun infrastruktur nasional. Kalau gak semua bisa belanja keluar dari Indonesia. Kita semua harus bangun industri kita lebih kuat. Kalau gak kayak gitu kita hanya jadi pasar saja," terangnya.
Lebih baik, lanjut mantan bos Telkom periode 2002-2005 itu, industri lokal alangkah baiknya diperkuat demi kepentingan nasional juga. "Kita petakan dan maksimalkan. Bukan berarti kita anti asing. Tapi kalau di ekosistem kita ada yang bolong, kita undang mereka asing untuk tambal kebolongan itu," ucapnya.
"Bagi kepentingan nasional kita harus berfikir. Bahwa kalau bisa, mereka kasih service di sini mereka harus belanja bandwidth juga di sini. Masalahnya mereka banyak belanja bandwidth di luar," tambahnya.
Chairman KlikIndonesia, Henry Kasyfi, pun berpendapat serupa. Kata dia, alangkah bagusnya jika operator telekomunikasi juga membantu meningkatkan jumlah akses konten lokal atau para pemain OTT dalam negeri daripada konten asing.
Pasalnya, kata dia, melihat statistik Indonesia yang pengguna internetnya sudah mencapai lebih dari 75 juta user, namun akses kontennya masih 30 persen lokal dan 70 persen asing.
"Saya rasa sebaiknya fokus kita adalah memutarbalikan 30:70 tersebut. Jangan sampai dana kita semua dicurahkan ke infrastruktur, namun dinikmati secara gratis oleh konten milik asing, bahkan pemasukan pajak dari mereka pun masih minim," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com beberapa waktu yang lalu melalui pesan singkat.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk Yune Marketatmo dan Chairman PT Arsari Sentra Data Hashim Djojohadikusumo.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menegaskan ekonomi digital adalah masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca Selengkapnyapemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, bertekad mempercepat pembangunan infrastruktur digital bagi pelajar
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaIni insentif yang diterima operator seluler yang mau bangun jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaMoU APJII dengan Starlink akhirnya dilakukan. Tujuannya untuk pemerataan akses internet di Indonesia.
Baca Selengkapnya