Soal petisi internet mahal, BRTI: Masih dibahas solusi terbaik
Merdeka.com - Ramai persoalan petisi online gara-gara kebijakan tarif internet Telkomsel yang dirasa terlalu berat di kawasan Indonesia Timur, akhirnya membuat Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bertindak.
Sebelumnya, menurut anggota BRTI, Rolly Rochmad Purnomo, persoalan tersebut sudah didiskusikan di internal BRTI. Salah satu opsinya adalah dengan memanfaatkan dana Universal Service Obligation (USO).
Namun, penggunaan dana USO belum tentu juga dipakai sebagai cara untuk mensubsidi tarif yang kemahalan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Apa itu IPTEK menurut para ahli? Pengertian IPTEK menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat. Sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra dan otak manusia.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
Nah, tadi pagi, Selasa (28/07), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, BRTI, dan Telkomsel melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta.
Hasilnya, menurut anggota BRTI, I Ketut Prihadi Kresna, pemerintah masih mengkaji kemungkinan yang terbaik bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Kami masih melakukan hal yang terbaik untuk masyarakat dan dunia usaha. Agar supaya dunia usaha juga tidak merugi dan masyarakat juga tidak terlalu terbebani," ujarnya.
Persoalan ini juga mencuri perhatian pakar telekomunikasi dari ICT Institute, Heru Sutadi. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah dan BRTI mengatur tarif internet atau layanan data operator.
Pasalnya, kata dia, gerak gerik operator telekomunikasi saat ini sedang berusaha menaikkan harga yang ujungnya tidak terjangkau bagi masyarakat bawah.
"Sebab saya melihat, diam-diam operator berusaha menaikkan harga, yang membuat tarif internet kian tidak terjangkau bagi masyarakat bawah, apalagi ada pembedaan harga untuk wilayah Indonesia timur," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Dirinya pun menyarankan agar pemerintah perlu secara terbuka mengevaluasi total aturan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permen) Nomor 8 tahun 2006 tentang Interkoneksi.
"Pemerintah perlu secara terbuka mengevaluasi total aturan Permen Nomor 8 tahun 2006 tentang Interkoneksi, karena dari kondisi yang ada, ternyata hanya 1 operator yang diuntungkan saja, sementara semua operator dalam posisi merugi. Pemerintah dan BRTI perlu berdiri menyelamatkan industri, bukan hanya menghidupkan satu operator yang angka interkoneksinya dipakai sebagai acuan," katanya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaTak segampang membalikan telapak tangan untuk membuat harga internet murah.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaYang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta agar pemerintah juga memperhatikan perusahaan internet lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaRespons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.
Baca SelengkapnyaRespons baik dari pemerintah ditanggapi positif industri telekomunikasi. Tapi, mereka ingin keringanan lainnya.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin program yang terganjal kasus korupsi di era Johny G Plate tersebut kembali tersendat.
Baca SelengkapnyaPolemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca Selengkapnya