Sony Xperia Mulai Padamkan Deretan Layanan, Segera Kandas?

Merdeka.com - Di kuartal lalu, Sony Xperia hanya menjual 600.000 perangkat saja. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah vendor smartphone asal Jepang tersebut. Nah, nampaknya karena ini mereka mulai mereduksi layanan mereka untuk lini smartphone Xperia.
Melansir laporan dari XperiaBlog yang dikutip Phone Arena, beberapa layanan mulai dipadamkan. Yang paling terlihat adalah aplikasi Sony Email, yang bahkan tidak mendukung flagship terbaru dari Xperia yakni Xperia 5.
Pembaruan software pun tidak diberitahukan lagi lewat newsletter mulai Desember ini. Meski demikian, pengguna akan tetap mendapatkan notifikasi jika ada pembaruan teranyar.
Terakhir, layanan yang dipadamkan adalah aplikasi Sony Album. Ini adalah aplikasi galeri yang memang akan masih ada, namun layanan backup dan penyimpanan di cloud yang sebelumnya ada, akan diputus. Layanan backup ini sebelumnya menggunakan jasa dari Amazon.
Aplikasi ini akan membuang fitur backup dan penyimpanan ini secara resmi pada 31 Maret 2020 mendatang.
Penjualan Satu Kuartal Setara Penjualan Harian
Jatuh bangun Sony mulai terlihat akhir-akhir ini. Hal ini terpapar jelas di laporan finansial terbaru mereka untuk kuartal ketiga 2019.
Melansir Phone Arena dan juga Android Authority, Sony hanya menjual 600.000 unit smartphone dari awal Juli hingga akhir September. Ini adalah angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan nomor yang dicetak pemain besar.
Sebagai perbandingan, Huawei mengkapalkan 600.000 unit setiap harinya. Jadi, sangat kontras untuk menjejerkan angka kuartal Sony yang sama dengan angka harian dari Huawei.
Angka ini sendiri sama sekali jauh dari target. Target Sony sebenarnya hanya menjual 5 juta unit dalam satu kuartal. Namun melihat angka yang buruk di kuartal sebelumnya, Sony menurunkan target jadi 4 juta unit saja. Akhirnya, 600.000 unit saja yang terjual atau hanya 12 persen dari target.
Dengan turunnya penjualan smartphone Sony secara cepat, kehancuran Sony nampak ada di depan mata. Hal ini mengingat 2020 persaingan akan makin ketat.
Sony sendiri telah dilaporkan menutup salah satu pabrik di Tiongkok, memutasi divisi mobile, serta melakukan PHK di divisi mobile.
Meski demikian, jika Sony punya strategi baru seperti memfokuskan di produk flagship, mungkin bisnis Sony di sektor ponsel bisa selamat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya