Spotify dan Tencent, dua raksasa yang kerjasama perbesar kerajaan bisnis musik
Merdeka.com - Tencent, raksasa internet dari China dan salah satu backingan dana Go-Jek yang sedang gencar mengakuisisi berbagai startup, kini sedang menjalin kesepakatan dengan raksasa streaming musik, Spotify.
Sebelumnya, sudah sejak lama Spotify ingin jadi perusahaan terbuka dan ketika rumor ini bermunculan, Tencent sudah langsung ingin mencaploknya.
Kali ini, melansir Techcrunch, Tencent lewat anak perusahaannya di bidang musik, Tencent Music Entertainment (TME), akan melakukan investasi minoritas yang jumlahnya tak diungkapkan, ke Spotify. Spotify sendiri juga balik akan membeli saham serupa di TME. Tencent mewakili orang tua perusahaan TME, juga akan membeli saham sekunder di Spotify.
-
Kenapa Spotify bantu jual NFT? Spotify memfasilitasi promosi dan penjualan NFT bagi musisi, dengan tidak menarik komisi penjualan selama masa pengujian .
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
-
Siapa yang terlibat di kerja sama Telkomsel dan Google? 'Kolaborasi dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kehadiran layanan RCS dengan RBM merupakan langkah yang sejalan dan menjadi wujud komitmen kami untuk menyediakan solusi khusus melalui teknologi terkini kepada para pelanggan bisnis di Indonesia,' kata Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Telkomsel dan Google, apa yang mereka kerjakan bareng? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
"Setelah transaksi ini, Spotify akan memegang saham minoritas di TME, lalu Tencent dan TME akan memegang saham minoritas di Spotify," ungkap rilis pers yang diterbitkan atas nama dua perusahaan tersebut.
Kerjasama antara dua raksasa ini akan jadi sangat menarik, karena Spotify sendiri memiliki 140 juta pengguna aktif, dan 60 juta pengguna yang membayar. Perusahaan yang kini sudah berusia 11 tahun tersebut memiliki valuasi sebesar 13 milyar Dollar. Rival utama Spotify tentu Apple, yang secara gradual memiliki pertumbuhan pengguna yang baik, yakni 27 juta pengguna yang membayar.
Terlebih lagi, dilaporkan Bloomberg, bahwa YouTube sedang merencanakan untuk rilis layanan streaming musiknya sendiri di 2018, dengan dukungan Warner dan Sony Universal. Kerjasama Spotify dan Tencent tentu akan lebih memperkuat amunisi untuk berebut pasar.
Tencent sendiri memang meletakkan bisnis streaming musik sebagai salah satu prioritas. TME sendiri merupakan merger antara QQ Music dan China Music Corp. Selain itu, Tencent juga membawahi Joox yang merupakan aplikasi streaming 'freemium' populer di Asia Tenggara, serta berinvestasi besar ke aplikasi karaoke Smule yang juga populer.
Tencent, yang punya produk paling populer yakni We Chat, berbagai media, penyedia jasa internet, hingga bisnis hiburan, ternyata juga berinvestasi besar di Go-Jek.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini merupakan perubahan strategi perusahaan, yang tidak lagi ingin bersaing dengan layanan streaming pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaChina mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLive streaming juga menjadi sektor andalan kota-kota besar di China.
Baca SelengkapnyaPengurangan tersebut setara dengan sekitar 9 persen dari karyawan dalam bisnis e-commerce ByteDance.
Baca SelengkapnyaZhang memulai bisnis ByteDance pada tahun 2012 dari sebuah apartemen kecil di Beijing.
Baca Selengkapnya