Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri mantan karyawan BTEL: 'Pak Anindya, tolong kami'

Sri mantan karyawan BTEL: 'Pak Anindya, tolong kami' Unjuk rasa karyawan Bakrie Telecom. © Fauzan Jamaludin

Merdeka.com - Sri Langgeng salah satu mantan karyawan Bakrie Telecom (BTEL) terlihat menggebu-gebu saat bercerita mengenai pengabdiannya di perusahaan itu. 20 tahun lamanya dia habiskan untuk mengabdikan diri pada perusahaan telekomunikasi milik Bakrie Group itu.

Terakhir, dia menempati bagian Customer Lifecycle Management. Namun sayang, pengabdiannya itu tak berbuah manis. Dia merupakan salah satu dari 400 karyawan Bakrie Telecom yang diputuskan terkena PHK pada Desember 2015.

Sri masih ingat saat Komisaris Utama, Anindya Bakrie mengatakan barang siapa yang masih setia kepada perusahaan saat dilanda krisis, maka orang-orang itu akan diberikan apresiasi. Pernyataan itu ia ingat betul saat dia masih menjadi karyawan BTEL. Namun, boleh jadi bagi dia, pernyataan Anindya Bakrie itu hanya isapan jempol semata.

"Dulu Pak Anindya Bakrie pernah mengatakan 'kapal besar ini mulai bocor di mana-mana. Siapa yang bertahan, akan diapresiasi'. Tapi nyatanya, seperti ini. Cicilan pesangon kami bermasalah," ujarnya saat ditemui Merdeka.com di sela-sela gelaran demo mantan karyawan BTEL di Wisma Bakrie I, Jakarta, Selasa (27/09).

Sri pun mengenang saat BTEL berjaya beberapa tahun silam. Dia pun tak memungkiri jika saat itu boleh dibilang tunjangan dan fasilitas yang diberikan cukup untuk menambah keperluan sehari-harinya. Namun, tak disangka badai itu datang dan membuat perusahan makin lama makin menurunkan tunjungan dan fasilitas.

"Dulu memang berjaya. Tapi saat akan ada program PHK ini, gelagat sudah terlihat misalnya dengan tunjangan kesehatan yang didapatkan hanya BPJS saja," tuturnya.

Meski begitu, dia mengharapkan komitmen dari manajemen untuk membayar cicilan karyawan yang di PHK sesuai dengan perjanjian awal. Setidaknya bagi dia, jika cicilan dibayar sesuai kesepakatan, maka peluang untuk hidup mandiri bisa terealisasi.

"Gak ada modal kalau cicilan bermasalah. Hal ini pun dirasakan oleh teman-teman di sini jika ingin mandiri," ucapnya.

Pangkal persoalannya adalah waktu akhir Desember 2015, ada program pensiun dini dan PHK, saat itu ada 400 orang yang diputuskan PHK. Sebanyak 400 orang itu tanda-tangan melakukan perjanjian bersama.

Dalam perjanjian itu disebutkan, masing-masing yang terkena PHK akan dibayarkan tunjangan PHK dan akan dicicil selama 12 kali. Artinya dari Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 dan dibayar setiap akhir bulan.

Namun, sejak masuk bulan Februari 2016, komitmen manajemen mulai menunjukkan tidak baik. Pasalnya, janji yang akan dibayarkan tepat waktu pada akhir bulan, mundur pada bulan berikutnya dan dengan pembayaran tak penuh.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan

Penunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Minta Sritex Tak Buru-buru PHK dan Tetap Bayar Gaji Karyawan Meski Resmi Pailit
Kemnaker Minta Sritex Tak Buru-buru PHK dan Tetap Bayar Gaji Karyawan Meski Resmi Pailit

Selain itu, Manajemen PT Sritex juga diminta untuk tetap membayarkan hak-hak pekerja. Terutama gaji ataupun upah.

Baca Selengkapnya
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

Baca Selengkapnya
Bantah Ada PHK, Bos Sritex: Karyawan Diliburkan karena Kurang Bahan Baku
Bantah Ada PHK, Bos Sritex: Karyawan Diliburkan karena Kurang Bahan Baku

Sritex memastikan hak-hak karyawan seperti gaji, terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Reaksi Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai: Mereka Mau Minta Pesangon Lagi
Reaksi Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai: Mereka Mau Minta Pesangon Lagi

Edi pun malah menuding balik para mantan karyawan sedang mengincar asetnya. Dia menyebut, asetnya kini masih banyak.

Baca Selengkapnya
Sritex Bangkrut, Pengusaha Harap Ini ke Pemerintah Soal Nasib Industri Padat Karya Dalam Negeri
Sritex Bangkrut, Pengusaha Harap Ini ke Pemerintah Soal Nasib Industri Padat Karya Dalam Negeri

Pengusaha ingin agar pemerintah melakukan kebijakan untuk menekan angka PHK.

Baca Selengkapnya
Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai Gara-Gara Tak Bayar Pesangon Rp3,5 Miliar
Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai Gara-Gara Tak Bayar Pesangon Rp3,5 Miliar

Ayah Mirna Salihin dituduh tak membayar uang pesangon karyawannya sebesar Rp3,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK

Serikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
Viral Karyawan PNM Dilempar Piring saat Tagih Utang, Perusahaan Ambil Langkah Begini
Viral Karyawan PNM Dilempar Piring saat Tagih Utang, Perusahaan Ambil Langkah Begini

Nasabah tersebut memberikan respon yang tidak mengenakan dan menganiaya dengan melemparkan piring kepada mantri itu.

Baca Selengkapnya
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan

Mirza menjelaskan soal ihwal uang Rp300 juta yang diterimanya dari Windi.

Baca Selengkapnya
Akhir Nasib PT Sritex, Raja Tekstil Indonesia yang Kini Pailit
Akhir Nasib PT Sritex, Raja Tekstil Indonesia yang Kini Pailit

Pengadilan Niaga Kota Semarang mengabulkan gugatan PKPU terhadap PT Sritex dan tiga perusahaan tekstil lainnya.

Baca Selengkapnya